Translate
cari tempat wisata
Showing posts with label semarang. Show all posts
Showing posts with label semarang. Show all posts
Taman Ayana Gedongsongo, Spot Foto Kekinian di Bandungan Semarang
Yakin mudik ke semarang, ambarawa, salatiga gak mo pergi Gedongsongo??
Libur sekolah atau hari nasional lainnya masih belum usai, jadi tidak ada salahnya untuk mengajak anak – anak atau orang tersayang berlibur ke beberapa tempat wisata menarik yang kini sudah semakin menjamur disetiap daerah baik itu alam, belanja, kuliner, budaya maupun sejarah.
Ketika berlibur kebeberapa tempat wisata tentunya setiap momen harus diabadikan dan Anda harus bisa memilih titik yang tepat untuk mendapatkan hasil gambar bagus.
Memilih tempat wisata paling ramai dan hits dengan latar belakang keren juga unik, kini tidak sulit lagi karena dengan mudah Anda dapat mengetahuinya dari berbagai media sosial.
Taman Bunga Celosia, Bandungan
Bandungan adalah salah satu kawasan wisata di Kabupaten Semarang yang dikenal memiliki beberapa tempat wisata yang menarik. Taman bunga celosia, merupakan satu tempat wisata baru yang menawarkan keindahan panorama alam, taman bunga serta replika patung dari berbagai negara.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah adalah Masjid yang terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang Jawa Tengah. Masjid ini sangat megah dengan luas lahan mencapai 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk shalat 7.669 meter persegi tersebut bargaya arsitektur perpaduan antara Jawa, Jawa Tengah dan Yunani. Dilengkapi dengan 6 buah payung elektrik ukuran besar yang dibuka jika jemaah sholat cukup banyak
Setiya Aji Flowers Farm di bandugan Semarang
Semarang di Jawa Tengah punya kebun bunga yang sedang hits buat foto-foto. Kebun itu penuh dengan bunga krisan berwarna-warni. Foto dengan hamparan bunga krisan kini masih digandrungi wisatawan yang datang ke Kabupaten Semarang. Lokasinya bernama Setiya Aji Flowers Farm yang memiliki keunikan selalu berpindah-pindah tempat.
New Bandungan Indah Waterpark, Ada Tempat Mancingnya Juga Lho
New Bandungan Indah Waterpark review, Tempat Wisata Terindah - Lokasi wisata ini adalah taman wisata keluarga yang dikelola secara resmi oleh PUSKOPKA, atau Pusat Koperasi Karyawan Kereta Api, dan milik BUMN PT. KAI. Jadi memang objek wisata ini bukanlah milik swasta. Seperti namanya, lokasi WBI ada di daerah Bandungan, berada di ketinggian 939 M atas permukaan laut, di mana sekarang terkenal dengan yang namanya puncaknya Semarang. Dari sini Anda sudah bisa menebak jika udaranya sudah pasti sejuk, nyaman, dan bersih. Ya, itu benar sekali, bagi Anda yang sudah penat dengan udara berpolusi, berkunjunglah ke sini bersama keluarga.
Pariwisata Kampung Krisan Clapar bandungan
Wisata Kampung Krisan Gemah Ripah di Dusun Clapar Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang bisa jadi altenatif liburan. Di tempat ini terhampar kebun bunga warna warni yang memesona
wisata Bantir Hills, Sisi Cantik Semarang Dilihat dari Ketinggian
Kebahagiaan bisa dimunculkan, begitu juga dengan keindahan yang juga dapat diciptakan. Ini bergantung pada bagaimana kita mengambil sudut pandang. Jika itu soal Semarang, lihatlah kecantikannya dari ketinggian. Berdirilah di Bantir Hills,tempat wisata Semarang baru yang tengah digandrungi generasi masa kini, kamu akan melihat serpihan surga merajalela. Bagian yang fotogenic dari Semarang bukan hanya pusat kota dengan Lawang Sewu sebagai pesona. Kamu juga bisa mengincar sisi Instagram-able favorit fotografer di sini
pasar bunga bandungan
pasar bunga bandungan
Lokasinya kurang lebih 7 km dari Kota Ambarawa yaitu di tepi Gunung Ungaran dengan tinggi 900 meter di atas permukaan air laut. Suasana tempat ini sangat indah dengan udara yang segar membuat anda rileks. Kegiatan menarik yang dapat anda lakukan ketika berkunjung ke obyek wisata yang satu ini adalah horsen tour guna melihat keindahan bunga, sayuran, serta rempah yang ada di perkebunan
wisata pemandian muncul
wisata pemandian muncul
Lokasi Pemandian Muncul apabila ditempuh dari Kota Ambarawa jaraknya kurang lebih 8 km. Ini adalah pemandian alami dengan sumber air yang berasal dari dasar kolam. Fasilitas yang ada di lokasi ini adalah area parkir yang luas, kios souvenir serta oleh-oleh.
wisata gua maria ambarawa
wisata gua maria ambarawa
Tempat wisata yang satu ini adalah wisata religi yang ada di Kota Ambarawa untuk umat Nasrani. Memiliki taman yang indah dan di sini anda juga dapat menikmati wisata alam yang membuat tubuh jadi segar kembali.
museum kereta api ambrawa, unik dan antik
museum kereta api ambrawa, unik dan antik
Museum Kereta Api merupakan destinasi wisata sejarah yang berada di jawa tengah, merupakan tempat wisata bersejarah karena kita akan disuguhkan nuansa mesin-mesin kereta api zaman penjajahan kolonial belanda. Di objek wisata museum bersejarah ini kita akan di berikan pengetahuan tentang macam-macam kereta api dan benda-benda mesin lokomatif yang di museumkan karena keunikannya
Bagi sebagian traveler, wisata sejarah merupakan salah satu jenis wisata yang cukup menyenangkan, karena selain berlibur kita juga mendapatkan banyak pengetahuan mengenai sejarah zaman dahulu.
Awalnya Museum Kereta Api Ambarawa merupakan sebuah stasiun kereta zaman dahulu, namun karena sebagian jalurnya sudah tidak beroperasi lagi, jadi tempat tersebut dialih fungsikan menjadi Museum.Di kawasan Museum Kereta Api Ambarawa kita dapat menemukan banyak koleksi lokomotif uap yang pernah berjaya di zamannya, beberapa lokomotif yang cukup populer adalah lokomotif bernomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG . Kereta api uap tersebut cukup unik karena termasuk 1 dalam 3 kereta api uap bergerigi yang tersisa di dunia, dua diantarnya berada di Swiss dan India. Tak hanya itu saja, di Museum Kereta Api Ambarawa masih terdapat berbagai macam jenis lokomotif uap lainnya. Mulai dari seri B, C, D hingga jenis yang paling besar, yaitu CC (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) yang terpajang di halaman Museum.
Museum Kereta Api Ambarawa Terletak di kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Stasiun Ambarawa No. 1 Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Museum ini merupakan salah satu Tempat Obyek Wisata Jawa Tengah yang mempunyai banyak sejarah karena memiliki koleksi kereta api uap terlengkap pada zaman pemerintahan hidia-belanda. Akses menuju museum sangat mudah, jika dari arah semarang akses jalan yang harus kita lewati menuju arah Ungaran, setelah sampai di pertigaan Bawen kita menuju ke arah Jogjakarta (Belok Kanan) menuju tugu Palagan Ambarawa.
Puas melihat-lihat koleksi di Museum, kini saatnya kamu mencoba kegiatan lain yang lebih seru, yaitu Ambarawa Railway Mountain Tour atau berpetualang dengan naik kereta api uap. Jadi selain berkeliling di dalam Museum kita juga bisa berjalan-jalan menggunakan kereta api uap dengan jalur Ambarawa – Bedono pp (pulang pergi) dan Ambarawa – Tuntang pp. Atau kita juga bisa naik kereta lori dengan jalur Ambarawa – Tuntang pp, sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat cantik dengan samar-samar Gunung Merbabu yang terlihat gagah.
Uniknya lagi, dalam perjalanan ini kita akan menggunakan jalur kereta api bergerigi yang hanya bisa ditemukan disini saja. Tour kereta api ini memiliki jarak sekitar 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam untuk jalur Ambarawa – Bedono, sedangkan untuk jalur Ambarawa – Tuntang hanya memiliki jarak kurang lebih 7 km saja
Puas berkeliling di Museum, sebelum pulang sempatkanlah mampir di toko-toko sekitar Museum, disitu kita bisa membeli oleh-oleh khas Museum Kereta Api Ambarawa seperti miniatur kereta dan apapun yang berhubungan dengan kereta api.
bagaimana kapan mau berwisata ke museum kereta api ambarawa?????
BACA JUGA:
Museum Kereta Api merupakan destinasi wisata sejarah yang berada di jawa tengah, merupakan tempat wisata bersejarah karena kita akan disuguhkan nuansa mesin-mesin kereta api zaman penjajahan kolonial belanda. Di objek wisata museum bersejarah ini kita akan di berikan pengetahuan tentang macam-macam kereta api dan benda-benda mesin lokomatif yang di museumkan karena keunikannya
Bagi sebagian traveler, wisata sejarah merupakan salah satu jenis wisata yang cukup menyenangkan, karena selain berlibur kita juga mendapatkan banyak pengetahuan mengenai sejarah zaman dahulu.
Awalnya Museum Kereta Api Ambarawa merupakan sebuah stasiun kereta zaman dahulu, namun karena sebagian jalurnya sudah tidak beroperasi lagi, jadi tempat tersebut dialih fungsikan menjadi Museum.Di kawasan Museum Kereta Api Ambarawa kita dapat menemukan banyak koleksi lokomotif uap yang pernah berjaya di zamannya, beberapa lokomotif yang cukup populer adalah lokomotif bernomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG . Kereta api uap tersebut cukup unik karena termasuk 1 dalam 3 kereta api uap bergerigi yang tersisa di dunia, dua diantarnya berada di Swiss dan India. Tak hanya itu saja, di Museum Kereta Api Ambarawa masih terdapat berbagai macam jenis lokomotif uap lainnya. Mulai dari seri B, C, D hingga jenis yang paling besar, yaitu CC (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) yang terpajang di halaman Museum.
Museum Kereta Api Ambarawa Terletak di kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Stasiun Ambarawa No. 1 Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Museum ini merupakan salah satu Tempat Obyek Wisata Jawa Tengah yang mempunyai banyak sejarah karena memiliki koleksi kereta api uap terlengkap pada zaman pemerintahan hidia-belanda. Akses menuju museum sangat mudah, jika dari arah semarang akses jalan yang harus kita lewati menuju arah Ungaran, setelah sampai di pertigaan Bawen kita menuju ke arah Jogjakarta (Belok Kanan) menuju tugu Palagan Ambarawa.
Puas melihat-lihat koleksi di Museum, kini saatnya kamu mencoba kegiatan lain yang lebih seru, yaitu Ambarawa Railway Mountain Tour atau berpetualang dengan naik kereta api uap. Jadi selain berkeliling di dalam Museum kita juga bisa berjalan-jalan menggunakan kereta api uap dengan jalur Ambarawa – Bedono pp (pulang pergi) dan Ambarawa – Tuntang pp. Atau kita juga bisa naik kereta lori dengan jalur Ambarawa – Tuntang pp, sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat cantik dengan samar-samar Gunung Merbabu yang terlihat gagah.
Uniknya lagi, dalam perjalanan ini kita akan menggunakan jalur kereta api bergerigi yang hanya bisa ditemukan disini saja. Tour kereta api ini memiliki jarak sekitar 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam untuk jalur Ambarawa – Bedono, sedangkan untuk jalur Ambarawa – Tuntang hanya memiliki jarak kurang lebih 7 km saja
Puas berkeliling di Museum, sebelum pulang sempatkanlah mampir di toko-toko sekitar Museum, disitu kita bisa membeli oleh-oleh khas Museum Kereta Api Ambarawa seperti miniatur kereta dan apapun yang berhubungan dengan kereta api.
bagaimana kapan mau berwisata ke museum kereta api ambarawa?????
BACA JUGA:
museum palagan ambarawa ,wisata sejarah
museum palagan ambarawa ,wisata sejarah
Monumen Palagan Ambarawa merupakan sebuah monumen untuk memperingati dan mengenang peristiwa Ambarawa yang terjadi pada tanggal 12 hingga 15 Desember tahun 1945. Pada saat itu pasukan Indonesia sempat kalah dan melarikan diri dari kota Magelang ke Ambarawa. Pasukan yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman ini namun dapat mengalahkan musuh pada akhirnya tepat pada tanggal 15 Desember. Hingga saat ini tanggal 15 Desember masih diperingati sebagai hari Infanteri Ambarawa. Monumen ini di bangun pada tahun 1973 dan baru diresmikan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 12 Desember oleh mantan Presiden Indonesia Soeharto. Para pengunjung dapat menyaksikan beberapa gambaran peristiwa perlawanan Ambarawa pada saat itu dengan memperhatikan beberapa relief yang sengaja dibuat disana.
Monumen Palagan Ambarawa, di kawasan tersebut juga terdapat Museum Palagan Ambarawa yang menyimpan berbagai benda peninggalan masa itu. Di museum ini pengunjung dapat menemukan seragam Tentara Belanda, seragam Pasukan Jepang dan Seragam yang dikenakan oleh tentara Indonesia juga berbagai peralatan dan senjata perang yang masih tertata rapi dan terjaga dengan baik.
Monumen Palagan Ambarawa ini merupakan salah satu bangunan sebagai simbol untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Ambarawa pada tangal 12 Desember – 15 Desember 1945. Kala itu pasukan sekutu yang sudah terdesak kalah di magelang dan lari ke Ambarawa, saat itu pasukan TKR yang dipimpin oleh Kolonel Soedirman atau yang kita kenal dengan Jendral Soedirman berhasil mengalahkan tentara sekutu tersebut pada tanggal 15 Desember 1945.
Dan saat ini tanggal tersebut diperingati sebagai hari Infanteri.Monumen Palagan Ambarawa didirikan pada tahun 1973 yang telah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 15 Desember 1974. Sedangkan gambaran singkat tentang sejarah pertempuran yang terjadi di Ambarawa tersebut dapat dilihat pada relief yang berada pada bagian bawah monumen tersebut.Palagan Ambarawa juga terdapat museum sebagai tempat untuk mengabadikan sejarah. Berbagai peninggalan alat tempur peninggalan tentara Jepang dan tentara Belanda juga bisa dilihat di Museum Palagan Ambarawa.Di museum ini para pengunjung bisa melihat seragam yang dipakai tentara Belanda maupun tentara Jepang pada sat itu, bukan hanya itu saja namun para pengunjung juga bisa melihat secara langsung seragam yang dipakai oleh tentara Indonesia, senjata-senjata perang baik milik tentara Jepang, Belanda maupun Indonesia,
Helm baja, Bom Molotov yang digunakan oleh tentara-tentara indonesia, bambu runcing dan benda-benda bersejarah lainnya. Untuk ukuran yang lebih besar dan berada di luar gedung museum ambarawa para pengunjung bisa melihat beberapa tank kuno yang dipakai oleh tentara sekutu, mobil angkut personil serta beberapa meriam yang digunakan untuk melawan tentara Indonesia. Yang lebih menarik lagi, di Monumen Palagan Ambarawa para pengunjung juga bisa melihat langsung pesawat Mustang P-51 buatan Amerika yang dipakai tentara Belanda dalam perang tersebut dan berhasil ditembak jatuh di Rawa Pening.
Selain monumen yang berdiri megah, pengunjung juga bisa memasuki Museum Isdiman. Museum ini kecil dan koleksinya juga tidak banyak. Tapi cukup membuat kita merasakan aura pertempuran Palagan Ambarawa saat itu. Dipamerkan berbagai seragam tentara, senapan dan beberapa senjata anggota pasukan Republik Indonesia. Juga beberapa foto pejuang.
Benar-benar tempat wisata sejarah yang komplet, tak hanya untuk bersenang-senang menikmati liburan tapi juga untuk belajar sejarah lebih dalam, agar kita senantiasa menghargai jasa para pahlawan.
BACA JUGA:
Monumen Palagan Ambarawa merupakan sebuah monumen untuk memperingati dan mengenang peristiwa Ambarawa yang terjadi pada tanggal 12 hingga 15 Desember tahun 1945. Pada saat itu pasukan Indonesia sempat kalah dan melarikan diri dari kota Magelang ke Ambarawa. Pasukan yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman ini namun dapat mengalahkan musuh pada akhirnya tepat pada tanggal 15 Desember. Hingga saat ini tanggal 15 Desember masih diperingati sebagai hari Infanteri Ambarawa. Monumen ini di bangun pada tahun 1973 dan baru diresmikan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 12 Desember oleh mantan Presiden Indonesia Soeharto. Para pengunjung dapat menyaksikan beberapa gambaran peristiwa perlawanan Ambarawa pada saat itu dengan memperhatikan beberapa relief yang sengaja dibuat disana.
Monumen Palagan Ambarawa, di kawasan tersebut juga terdapat Museum Palagan Ambarawa yang menyimpan berbagai benda peninggalan masa itu. Di museum ini pengunjung dapat menemukan seragam Tentara Belanda, seragam Pasukan Jepang dan Seragam yang dikenakan oleh tentara Indonesia juga berbagai peralatan dan senjata perang yang masih tertata rapi dan terjaga dengan baik.
Monumen Palagan Ambarawa ini merupakan salah satu bangunan sebagai simbol untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Ambarawa pada tangal 12 Desember – 15 Desember 1945. Kala itu pasukan sekutu yang sudah terdesak kalah di magelang dan lari ke Ambarawa, saat itu pasukan TKR yang dipimpin oleh Kolonel Soedirman atau yang kita kenal dengan Jendral Soedirman berhasil mengalahkan tentara sekutu tersebut pada tanggal 15 Desember 1945.
Dan saat ini tanggal tersebut diperingati sebagai hari Infanteri.Monumen Palagan Ambarawa didirikan pada tahun 1973 yang telah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 15 Desember 1974. Sedangkan gambaran singkat tentang sejarah pertempuran yang terjadi di Ambarawa tersebut dapat dilihat pada relief yang berada pada bagian bawah monumen tersebut.Palagan Ambarawa juga terdapat museum sebagai tempat untuk mengabadikan sejarah. Berbagai peninggalan alat tempur peninggalan tentara Jepang dan tentara Belanda juga bisa dilihat di Museum Palagan Ambarawa.Di museum ini para pengunjung bisa melihat seragam yang dipakai tentara Belanda maupun tentara Jepang pada sat itu, bukan hanya itu saja namun para pengunjung juga bisa melihat secara langsung seragam yang dipakai oleh tentara Indonesia, senjata-senjata perang baik milik tentara Jepang, Belanda maupun Indonesia,
Helm baja, Bom Molotov yang digunakan oleh tentara-tentara indonesia, bambu runcing dan benda-benda bersejarah lainnya. Untuk ukuran yang lebih besar dan berada di luar gedung museum ambarawa para pengunjung bisa melihat beberapa tank kuno yang dipakai oleh tentara sekutu, mobil angkut personil serta beberapa meriam yang digunakan untuk melawan tentara Indonesia. Yang lebih menarik lagi, di Monumen Palagan Ambarawa para pengunjung juga bisa melihat langsung pesawat Mustang P-51 buatan Amerika yang dipakai tentara Belanda dalam perang tersebut dan berhasil ditembak jatuh di Rawa Pening.
Selain monumen yang berdiri megah, pengunjung juga bisa memasuki Museum Isdiman. Museum ini kecil dan koleksinya juga tidak banyak. Tapi cukup membuat kita merasakan aura pertempuran Palagan Ambarawa saat itu. Dipamerkan berbagai seragam tentara, senapan dan beberapa senjata anggota pasukan Republik Indonesia. Juga beberapa foto pejuang.
Benar-benar tempat wisata sejarah yang komplet, tak hanya untuk bersenang-senang menikmati liburan tapi juga untuk belajar sejarah lebih dalam, agar kita senantiasa menghargai jasa para pahlawan.
BACA JUGA:
wisata rawa pening nan indah
wisata rawa pening nan indah
Rawa Peningyang berarti rawa yang bening merupakan objek wisata danau yang berlokasi di pinggir kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jika anda merencanakan liburan bersama keluarga maka jangan segan-segan untuk datang ke Rawa Peningyang memiliki pemandangan danau yang begitu menarik dan sedap dipandang mata.
Taman Wisata Rawa Pening merupakan sebuah danau yang terhampar luas hampir 2.670 hektar yang terletak di daerah Ambarawa, keberadaannya tepat diantara jalan Raya Semarang dan Salatiga. Pesona keindahan Rawa Pening dapat kalian nikmati baik ketika pagi maupun di sore hari. Loket yang dibuka pada pukul 8.30 sampai dengan 21.00 ini akan memberikan kalian kesempatan untuk dapat berlibur dengan sensasi yang berbeda apalagi jika kalian berniat untuk berekreasi bersama keluarga Pengunjung dapat menyewa perahu yang telah banyak disediakan di dermaga danau, berkeliling danau dengan menggunakan perahu merupakan satu-satunya cara untuk pengunjung dapat menikmati keindahan danau ini secara keseluruhan. Karena dengan begitu kalian dapat melihat banyaknya tumbuhan eceng gondok, serta menikmati kegagahan dan keindahan gunung-gunung disekitar Rawa Pening.
Penduduk lokal memiliki cerita sendiri mengenai objek wisata Legenda Rawa Pening, asal rawa ini adalah dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klithing yang tidak diterima oleh penduduk di mana dia tinggal. Bekas cabuta lidi tersebut akhirnya mengeluarkan muntahan air yang mengalir dan membentuk Rawa Pening. Sayangnya, rawa ini mulai sedikit tidak terawat dan banyak ditumbuhi oleh tanaman enceng gondok. Hal ini jika tidak dibereskan maka bisa menyebabkan pendangkalan danau yang ada di rawa tersebut. Untungnya, objek wisata ini masih didatangi oleh para wisatawan lokal dan tentunya pemandangannya juga masih sangat
Berada di Rawa Pening membuat siapapun menjadi betah dan enggan untuk kembali pulang, namun di balik keelokan tempat wisata ini ternyata Rawa Pening menyimpan sebuah Legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitarnya. Salah seorang tokoh yang tinggal di kawasan Rawa Pening mengatakan bahwa Rawa yang terletak di antara kota Ambarawa dan salatiga ini dulunya dipercaya adalah sebuah desa bernama Malwapati. Desa tersebut terendam air luapan yang berasal dari lidi yang ditancapkan oleh Baru Kliting, yakni seekor ular yang dilahirkan oleh seorang wanita yang merupakan istri dari Ki Ajar Salokontoro, seorang sakti dari Desa Malwapati. Untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya, Baru Klinting diperintahkan untuk bertapa di gunung Kelengker. Setelah pertapaannya selesai Baru Klintingpun berubah wujud menjadi bocah. Ia berjalan menuju desa untuk mencari makanan. Namun warga desa Malwapati mengusirnya karena tubuhnya yang penuh luka dan bau. Kemudian Baru Klinting mendatangi seorang nenek tua bernama Nyi Lebah yang mau memberinya makan. Baru Klinting berpesan kepada Nyi Lebah supaya berlindung di lumpangnya ketika nanti terjadi banjir.
Kemudian Baru Klinting pergi. Baru Klinting pun kembali ke desa Malwapati dan membuat sebuah sayembara mencabut lidi bagi warga desa Malwapati. Namun karena tak ada yang bisa mencabut, akhirnya Baru Kilnting sendirilah yang mencabutnya. Dari cabutan lidinya itu keluarlah air yang sangat deras sehingga menggenangi desa tersebut. Dan Baru Klinting dipercaya masih hidup sebagai seekor ular penjaga Rawa Pening. Kisah legenda ini konon masih terus dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini, bahkan untuk menghormati legenda tersebut, warga sekitar masih rutin menggelar acara ritual larung sesaji setiap setahun sekali.
Jangan lupa untuk membawa kamera anda dan menikmati serunya berfoto ria bersama keluarga dengan latar belakang danau Rawa Pening Semarang. Tidak hanya itu, di danau ini anda bisa memancing dan menangkap berbagai jenis ikan yang nantinya bisa dinikmati. Untuk berkeliling danau bisa menyewa perahu yang sudah disediakan sebagai fasilitas untuk para pengunjung. Di danau ini juga masih banyak nelayan-nelayan yang pergi memancing. Jika anda datang pada saat sore hari maka nikmatilah keindahan matahari terbenam yang bisa dilihat dari Desa Kesongo.
Untuk sampai ke Desa Kesongo maka anda harus berjalan sedikit melewati pematang-pematang sampah. Namun, kelelahan anda akan terbayar ketika dapat menikmati matahari terbenam yang cocok untuk diabadikan dengan lensa kamera anda. Sebaliknya, jika anda ingin memburu pemandangan matahari terbit maka datanglah ke Bukit Cinta yang letaknya hanya berada di sisi wilayah objek wisata Rawa Pening. Di bukit ini juga terdapat banyak anak-anak muda yang sedang memadu kasih. Untuk masuk ke dalam Bukit Cinta yang ada di lokasidanau Rawa Pening pengunjung hanya perlu membayar uang masuk dengan harga yang sangat murah.
demikian info seputar wisata rawapening ambarawa,semoga bermanfaat
BACA JUGA:
Rawa Peningyang berarti rawa yang bening merupakan objek wisata danau yang berlokasi di pinggir kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jika anda merencanakan liburan bersama keluarga maka jangan segan-segan untuk datang ke Rawa Peningyang memiliki pemandangan danau yang begitu menarik dan sedap dipandang mata.
Taman Wisata Rawa Pening merupakan sebuah danau yang terhampar luas hampir 2.670 hektar yang terletak di daerah Ambarawa, keberadaannya tepat diantara jalan Raya Semarang dan Salatiga. Pesona keindahan Rawa Pening dapat kalian nikmati baik ketika pagi maupun di sore hari. Loket yang dibuka pada pukul 8.30 sampai dengan 21.00 ini akan memberikan kalian kesempatan untuk dapat berlibur dengan sensasi yang berbeda apalagi jika kalian berniat untuk berekreasi bersama keluarga Pengunjung dapat menyewa perahu yang telah banyak disediakan di dermaga danau, berkeliling danau dengan menggunakan perahu merupakan satu-satunya cara untuk pengunjung dapat menikmati keindahan danau ini secara keseluruhan. Karena dengan begitu kalian dapat melihat banyaknya tumbuhan eceng gondok, serta menikmati kegagahan dan keindahan gunung-gunung disekitar Rawa Pening.
Penduduk lokal memiliki cerita sendiri mengenai objek wisata Legenda Rawa Pening, asal rawa ini adalah dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klithing yang tidak diterima oleh penduduk di mana dia tinggal. Bekas cabuta lidi tersebut akhirnya mengeluarkan muntahan air yang mengalir dan membentuk Rawa Pening. Sayangnya, rawa ini mulai sedikit tidak terawat dan banyak ditumbuhi oleh tanaman enceng gondok. Hal ini jika tidak dibereskan maka bisa menyebabkan pendangkalan danau yang ada di rawa tersebut. Untungnya, objek wisata ini masih didatangi oleh para wisatawan lokal dan tentunya pemandangannya juga masih sangat
Berada di Rawa Pening membuat siapapun menjadi betah dan enggan untuk kembali pulang, namun di balik keelokan tempat wisata ini ternyata Rawa Pening menyimpan sebuah Legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitarnya. Salah seorang tokoh yang tinggal di kawasan Rawa Pening mengatakan bahwa Rawa yang terletak di antara kota Ambarawa dan salatiga ini dulunya dipercaya adalah sebuah desa bernama Malwapati. Desa tersebut terendam air luapan yang berasal dari lidi yang ditancapkan oleh Baru Kliting, yakni seekor ular yang dilahirkan oleh seorang wanita yang merupakan istri dari Ki Ajar Salokontoro, seorang sakti dari Desa Malwapati. Untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya, Baru Klinting diperintahkan untuk bertapa di gunung Kelengker. Setelah pertapaannya selesai Baru Klintingpun berubah wujud menjadi bocah. Ia berjalan menuju desa untuk mencari makanan. Namun warga desa Malwapati mengusirnya karena tubuhnya yang penuh luka dan bau. Kemudian Baru Klinting mendatangi seorang nenek tua bernama Nyi Lebah yang mau memberinya makan. Baru Klinting berpesan kepada Nyi Lebah supaya berlindung di lumpangnya ketika nanti terjadi banjir.
Kemudian Baru Klinting pergi. Baru Klinting pun kembali ke desa Malwapati dan membuat sebuah sayembara mencabut lidi bagi warga desa Malwapati. Namun karena tak ada yang bisa mencabut, akhirnya Baru Kilnting sendirilah yang mencabutnya. Dari cabutan lidinya itu keluarlah air yang sangat deras sehingga menggenangi desa tersebut. Dan Baru Klinting dipercaya masih hidup sebagai seekor ular penjaga Rawa Pening. Kisah legenda ini konon masih terus dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini, bahkan untuk menghormati legenda tersebut, warga sekitar masih rutin menggelar acara ritual larung sesaji setiap setahun sekali.
Jangan lupa untuk membawa kamera anda dan menikmati serunya berfoto ria bersama keluarga dengan latar belakang danau Rawa Pening Semarang. Tidak hanya itu, di danau ini anda bisa memancing dan menangkap berbagai jenis ikan yang nantinya bisa dinikmati. Untuk berkeliling danau bisa menyewa perahu yang sudah disediakan sebagai fasilitas untuk para pengunjung. Di danau ini juga masih banyak nelayan-nelayan yang pergi memancing. Jika anda datang pada saat sore hari maka nikmatilah keindahan matahari terbenam yang bisa dilihat dari Desa Kesongo.
Untuk sampai ke Desa Kesongo maka anda harus berjalan sedikit melewati pematang-pematang sampah. Namun, kelelahan anda akan terbayar ketika dapat menikmati matahari terbenam yang cocok untuk diabadikan dengan lensa kamera anda. Sebaliknya, jika anda ingin memburu pemandangan matahari terbit maka datanglah ke Bukit Cinta yang letaknya hanya berada di sisi wilayah objek wisata Rawa Pening. Di bukit ini juga terdapat banyak anak-anak muda yang sedang memadu kasih. Untuk masuk ke dalam Bukit Cinta yang ada di lokasidanau Rawa Pening pengunjung hanya perlu membayar uang masuk dengan harga yang sangat murah.
demikian info seputar wisata rawapening ambarawa,semoga bermanfaat
BACA JUGA:
wisata kampung rawa ambarawa , semarang
wisata kampung rawa ambarawa , semarang
Ambarawa adalah sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Tengah. Kota yang berhawa sangat sejuk ini letaknya sangat strategis yaitu hanya berjarak sekitar 30 km dari kota Semarang. Dan berjarak sekitar 60 km dari Yogyakarta. Sedangkan kota di sekitarnya yaitu Banyubiru yang berjarak sekitar 5 km, dan Salatiga yang berjarak kurang lebih 25 km.
Kota Ambarawa juga terletak diantara beberapa gunung besar yang mengelilinginya, diantaranya gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Gajah Mungkur, dan banyak lagi bukit yang mengelilinginya. Keadaan ini telah membuat kota Ambarawa menjadi tandon air yang cukup besar bagi air yang mengalir dari pegunungan yang mengelilinginya. Inilah mengapa kemudian di Ambarawa ini terdapat pula sebuah danau alami yang cukup besar yang diberi nama rawa Pening
Sejarah kampoeng rawa Konsep dan ide membangun Kampoeng Rawa ini muncul pada 2004, saat kelompok petani dan nelayan di wilayah Rawa Pening diberi sejumlah uang senilai miliran rupiah dari Artha Prima Credit Union. petani dan nelayan tersebut diminta langsung untuk mendirikan sebuah tempat pariwisata dan kuliner sambil mereka dapat menjajakan barang-barang jualan mereka yang banyak diantaranya meliputi seni dan kerajinan yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran sekaligus ekosistem di Rawa Pening. dipilihlah Dua belas kelompok petani dan nelayan, terdiri sekitar 325 orang yang diikutkan dalam Ikatan Kampoeng Rawa tepatnya pada tanggal 4 Agustus 2012. Kelompok ini diberi tugas untuk mengelola tempat wisata yang baru Di Ambarawa . Akhirnya kampoeng rawa dibangun pada akhir Agustus tahun 2012 terletak di sabuk hijau disekitar danau rawa pening . Kawasan tersebut dibangun dengan maksut untuk menaikkan,menyejahterakan petani dan nelayan lokal disamping mempromosikan juga ekologi danau rawa pening di wilayah tersebut.
Tempat wisata tersebut populer sangat cepat , bahkan di pembukaan hari pertamanya pun langsung tembus 2000 pengunjung datang saat hari raya libur lebaran,pada pertama dibuka biaya masuk nya saat itu Rp 2500 untuk motor dan Rp 5000 untuk mobil , tempat tersebut banyak digunakan untuk berbagai acara pemerintahan daerah dan dari luar kota , Fasilitasnya meliputi restoran dan pondok apung, pusat kerajinan, tempat pemancingan,serta wahana bermain anak , pada hari libur, tempat ini selalu dikunjungi lebih dari ratusan pengunjung. Namun sebuah kontroversi muncul pada akhir tahun 2012 ketika dinas PSDA setempat menyatakan bahwa tempat tersebut tidak boleh dibangun di sabuk hijau dan mengkhawatirkan ekosistem di danau tersebut terganggu . perizinan kompleks ini pun akhirnya di sengketakan . Namun bupati semarang , Sudharto, telah mendukung penuh kampoeng rawa , dia menyatakan bahwa kompleks tersebut bukan hanya berpengaruh besar di kehidupan petani dan nelayan , tapi juga menghentikan permusuhan yang sudah lama akibatpenggunaan persawahan di wilayah desa bejalen ambarawa.
Kampung Rawa Ambarawa adalah sebuah kawasan Agrowisata. Di Kampung Rawa Ambarawa ini banyak sekali yang ditawarkan diantaranya adalah wisata kuliner, wisata permainan anak, wisata air, dan lain sebagainya. Dan hebatnya semua ini terpusat dalam satu area saja.
Kampung Rawa Ambarawa terletak di kota Ambarawa. Alamat lengkap Kampung Rawa Ambarawa adalah Jl. Lingkar Selatan Km.03 Ambarawa, Kab. Semarang - Jawa Tengah Telp. (0298) 6170152. Lokasi Kampung Rawa Ambarawa sangat mudah dicari.Dengan melewati Jalan Lingkar (Ring Road) Ambarawa, maka anda akan melewati tempat wisata Kampung Rawa Ambarawa yang terlihat dari jalan raya. Lokasinya dari jalan raya agak masuk ke dalam sekitar 200 meter, namun dari tepi jalan raya para pengunjung sudah disambut dengan sebuah gapura besar sebagai tanda arah.
Fasilitas Kampung Rawa Ambarawa:
1. Rumah Makan Apung - Kampung Rawa Ambarawa
Kampung Rawa Ambarawa memiliki sebuah rumah makan apung, yaitu sebuah rumah makan dengan konsep mengapung di atas air. Rumah makan apung yang ada di sini sangat istimewa, karena terletak di tengah-tengah areal persawahan yang begitu luas.Selain itu untuk masuk ke dalam rumah makan apung para pengunjung harus menyeberang air dengan menggunakan sebuah rakit. Tapi jangan khawatir, ada seorang petugas yang selalu stand by di atas rakit dan siap untuk mengantarkan para pengunjung.Rumah makan apung Kampung Rawa Ambarawa sangat cocok dikunjungi oleh keluarga. Disini memiliki menu yang juga cukup menarik, diantaranya ayam goreng/bakar, berbagai masakan ikan air tawar, dan juga aneka minuman yang semuanya memiliki harga yang sangat terjangkau oleh keluarga. Bahkan yang cukup unik rumah makan ini menyediakan minuman dari eceng gondok
2. Wisata Keluarga dan Anak-anak - Kampung Rawa Ambarawa
Selain rumah makan dengan berbagai menu khas Indonesia, Kampung Rawa Ambarawa juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas wisata untuk keluarga, khususnya anak-anak. Diantaranya adalah bebek air, becak air, becak mini, bendi, jetsky, ATV, perahu karet, perahu kayu, dan pemancingan.Bagi anak-anak yang ingin bermain juga telah tersedia kereta mini, istana balon, dll. Sedangkan bagi orang dewasa mereka bisa menikmati becak air atau bebek air yang digenjot di dalam sebuah kolam
3. Ruang Pertemuan - Kampung Rawa AmbarawaKampung Rawa Ambarawa juga memiliki sebuah tempat pertemuan bergaya joglo terbuka yang juga terapung di atas air. Dengan adanya tempat pertemuan ini maka anda dapat datang bersama keluarga atau rombongan dan mengadakan berbagai acara di sini
4. Panggung Hiburan - Kampung Rawa AmbarawaSaat ini Kampung Rawa Ambarawa juga telah memiliki sebuah panggung hiburan yang terletak di are perparkiran. Panggung terbuka ini bisa dimanfaatkan untuk acara-acara tertentu
demikian uraian tentang wisata kampung rawa ambarawa, semoga bermanfaat
BACA JUGA:
Ambarawa adalah sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Tengah. Kota yang berhawa sangat sejuk ini letaknya sangat strategis yaitu hanya berjarak sekitar 30 km dari kota Semarang. Dan berjarak sekitar 60 km dari Yogyakarta. Sedangkan kota di sekitarnya yaitu Banyubiru yang berjarak sekitar 5 km, dan Salatiga yang berjarak kurang lebih 25 km.
Kota Ambarawa juga terletak diantara beberapa gunung besar yang mengelilinginya, diantaranya gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Gajah Mungkur, dan banyak lagi bukit yang mengelilinginya. Keadaan ini telah membuat kota Ambarawa menjadi tandon air yang cukup besar bagi air yang mengalir dari pegunungan yang mengelilinginya. Inilah mengapa kemudian di Ambarawa ini terdapat pula sebuah danau alami yang cukup besar yang diberi nama rawa Pening
Sejarah kampoeng rawa Konsep dan ide membangun Kampoeng Rawa ini muncul pada 2004, saat kelompok petani dan nelayan di wilayah Rawa Pening diberi sejumlah uang senilai miliran rupiah dari Artha Prima Credit Union. petani dan nelayan tersebut diminta langsung untuk mendirikan sebuah tempat pariwisata dan kuliner sambil mereka dapat menjajakan barang-barang jualan mereka yang banyak diantaranya meliputi seni dan kerajinan yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran sekaligus ekosistem di Rawa Pening. dipilihlah Dua belas kelompok petani dan nelayan, terdiri sekitar 325 orang yang diikutkan dalam Ikatan Kampoeng Rawa tepatnya pada tanggal 4 Agustus 2012. Kelompok ini diberi tugas untuk mengelola tempat wisata yang baru Di Ambarawa . Akhirnya kampoeng rawa dibangun pada akhir Agustus tahun 2012 terletak di sabuk hijau disekitar danau rawa pening . Kawasan tersebut dibangun dengan maksut untuk menaikkan,menyejahterakan petani dan nelayan lokal disamping mempromosikan juga ekologi danau rawa pening di wilayah tersebut.
Tempat wisata tersebut populer sangat cepat , bahkan di pembukaan hari pertamanya pun langsung tembus 2000 pengunjung datang saat hari raya libur lebaran,pada pertama dibuka biaya masuk nya saat itu Rp 2500 untuk motor dan Rp 5000 untuk mobil , tempat tersebut banyak digunakan untuk berbagai acara pemerintahan daerah dan dari luar kota , Fasilitasnya meliputi restoran dan pondok apung, pusat kerajinan, tempat pemancingan,serta wahana bermain anak , pada hari libur, tempat ini selalu dikunjungi lebih dari ratusan pengunjung. Namun sebuah kontroversi muncul pada akhir tahun 2012 ketika dinas PSDA setempat menyatakan bahwa tempat tersebut tidak boleh dibangun di sabuk hijau dan mengkhawatirkan ekosistem di danau tersebut terganggu . perizinan kompleks ini pun akhirnya di sengketakan . Namun bupati semarang , Sudharto, telah mendukung penuh kampoeng rawa , dia menyatakan bahwa kompleks tersebut bukan hanya berpengaruh besar di kehidupan petani dan nelayan , tapi juga menghentikan permusuhan yang sudah lama akibatpenggunaan persawahan di wilayah desa bejalen ambarawa.
Kampung Rawa Ambarawa adalah sebuah kawasan Agrowisata. Di Kampung Rawa Ambarawa ini banyak sekali yang ditawarkan diantaranya adalah wisata kuliner, wisata permainan anak, wisata air, dan lain sebagainya. Dan hebatnya semua ini terpusat dalam satu area saja.
Kampung Rawa Ambarawa terletak di kota Ambarawa. Alamat lengkap Kampung Rawa Ambarawa adalah Jl. Lingkar Selatan Km.03 Ambarawa, Kab. Semarang - Jawa Tengah Telp. (0298) 6170152. Lokasi Kampung Rawa Ambarawa sangat mudah dicari.Dengan melewati Jalan Lingkar (Ring Road) Ambarawa, maka anda akan melewati tempat wisata Kampung Rawa Ambarawa yang terlihat dari jalan raya. Lokasinya dari jalan raya agak masuk ke dalam sekitar 200 meter, namun dari tepi jalan raya para pengunjung sudah disambut dengan sebuah gapura besar sebagai tanda arah.
Fasilitas Kampung Rawa Ambarawa:
1. Rumah Makan Apung - Kampung Rawa Ambarawa
Kampung Rawa Ambarawa memiliki sebuah rumah makan apung, yaitu sebuah rumah makan dengan konsep mengapung di atas air. Rumah makan apung yang ada di sini sangat istimewa, karena terletak di tengah-tengah areal persawahan yang begitu luas.Selain itu untuk masuk ke dalam rumah makan apung para pengunjung harus menyeberang air dengan menggunakan sebuah rakit. Tapi jangan khawatir, ada seorang petugas yang selalu stand by di atas rakit dan siap untuk mengantarkan para pengunjung.Rumah makan apung Kampung Rawa Ambarawa sangat cocok dikunjungi oleh keluarga. Disini memiliki menu yang juga cukup menarik, diantaranya ayam goreng/bakar, berbagai masakan ikan air tawar, dan juga aneka minuman yang semuanya memiliki harga yang sangat terjangkau oleh keluarga. Bahkan yang cukup unik rumah makan ini menyediakan minuman dari eceng gondok
2. Wisata Keluarga dan Anak-anak - Kampung Rawa Ambarawa
Selain rumah makan dengan berbagai menu khas Indonesia, Kampung Rawa Ambarawa juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas wisata untuk keluarga, khususnya anak-anak. Diantaranya adalah bebek air, becak air, becak mini, bendi, jetsky, ATV, perahu karet, perahu kayu, dan pemancingan.Bagi anak-anak yang ingin bermain juga telah tersedia kereta mini, istana balon, dll. Sedangkan bagi orang dewasa mereka bisa menikmati becak air atau bebek air yang digenjot di dalam sebuah kolam
3. Ruang Pertemuan - Kampung Rawa AmbarawaKampung Rawa Ambarawa juga memiliki sebuah tempat pertemuan bergaya joglo terbuka yang juga terapung di atas air. Dengan adanya tempat pertemuan ini maka anda dapat datang bersama keluarga atau rombongan dan mengadakan berbagai acara di sini
4. Panggung Hiburan - Kampung Rawa AmbarawaSaat ini Kampung Rawa Ambarawa juga telah memiliki sebuah panggung hiburan yang terletak di are perparkiran. Panggung terbuka ini bisa dimanfaatkan untuk acara-acara tertentu
demikian uraian tentang wisata kampung rawa ambarawa, semoga bermanfaat
BACA JUGA:
8 Tempat Wisata Alam Di Semarang yang paling populer dan Paling Banyak Dicari
8 Tempat Wisata Alam Di Semarang yang paling populer dan Paling Banyak Dicari
8 Tempat Wisata Alam Di Semarang, Tempat Wisata Terindah – Menikmati keindahan dengan berwisata ke alam merupakan keputusan yang tepat. Apalagi anda yang melakukan aktifitas di daerah perkotaan. Udara segar dan suasana sejuk, tentu akan menjadi pilihan anda untuk mengisi liburan
.
Selain sebagai kota sejarah dan budaya. Kota Semarang adalah salah satu yang memiliki destinasi alam yang indah, Dibawah ini akan disampaikan 8 tempat wisata alam Semarang yang layak dan menarik untuk dapat dikunjungi.
Sekian informasi tentang wisata alam di daerah Semarang. Semoga dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan anda di dunia pariwisata.
BACA JUGA:
8 Tempat Wisata Alam Di Semarang, Tempat Wisata Terindah – Menikmati keindahan dengan berwisata ke alam merupakan keputusan yang tepat. Apalagi anda yang melakukan aktifitas di daerah perkotaan. Udara segar dan suasana sejuk, tentu akan menjadi pilihan anda untuk mengisi liburan
.
Selain sebagai kota sejarah dan budaya. Kota Semarang adalah salah satu yang memiliki destinasi alam yang indah, Dibawah ini akan disampaikan 8 tempat wisata alam Semarang yang layak dan menarik untuk dapat dikunjungi.
1 | Gunung UngaranApabila anda berada pada puncak unggaran ini, maka akan dapat menikmati pemandangan kota Semarang dari dataran tinggi. Suasana segar dan fresh ditambah pepohonan hijau membuat anda betah berlama-lama di tempat wisata yang satu ini. |
2 | Curug BenowoWalaupun medan yang ditempuh masih sempit dan berbatu, tetapi sepanjang pemandangan akan melihat suatu alam yang masih asri dan indah. |
3 | Curug Tujuh BidadariSalah satu tempat wisata yang paling populer di Semarang adalah Curug Tujuh Bidadari. Curug ini berukuran berbeda, yakni terdiri dari 3 tingkatan. Fasilitas yang diberikan cukup banyak, seperti warung, gazebo, toilet umum, tempat makan serta penginapan. Tempatnya berada di Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Ungaran dan dapat ditempuh selama 1,5 jam dari kota Semarang. |
4 | Air Terjun Kali PancurJika anda ingin menikmati panorama keindahan, maka harus menaiki tangga sekitar 900 yang terbilang melelahkan. Namun, jangan khawatir rasa lelah anda tentu akan hilang, karena di sepanjang jalan akan dimanjakan dengan alam yang ditumbuhi pepohonan rindangdan beberapa goa walet. Tentu, sangat menyenangkan menyaksikan alam yang mempesona dengan udara bersih. |
5 | Kebun Teh Medini |
6 | Tubing Kali Kreo. |
7 | Hutan Wisata Penggaron. |
8 | Goa Kiskendo |
BACA JUGA:
Curug Panglebur Gongso Melihat Keindahan alam yang sangat mempesona
Curug Panglebur Gongso Melihat Keindahan alam yang sangat mempesona
Indonesia memang mempunyai beragam tempat wisata yang indah, Mulai dari jajaran pegunungan, perbukitan, sungai, laut bahkan sampai air terjun. Tidak terhitung berapa banyak tempat yang luar biasa indah di tanah air kita ini. Di Kendal sendiri terdapat banyak sekali wisata alam berupa air terjun atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah curug. Mulai dari yang terkenal seperti curug sewu, semawur, jeglong dan masih banyak lagi yang lainya. Tidak kalah terkenal dengan curug yang lain curug yang satu ini juga menyimpan keunikan dan keindahan sendiri. Apakah itu? mari kita simak pembahasanya bersama-sama
Curug Panglebur Gongso atau juga disebut oleh warga sekitar sebagai Curug Gonso, berada di kaki bukit Gunung Ungaran. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 7 m saja dan di bawahnya terdapat kolam yang dapat digunakan untuk mandi atau berenang. Tak jauh dari curug ini terdapat Air Terjun 7 Bidadari berada
Curug panglebur gongso bukanlah tempat wisata baru loh sob. Keberadaanya sudah diketahui oleh warga sekitar sejak lama. Namun baru akhir-akhir ini mulai dikembangkan menjadi kawasan wisata alam lalu perlahan-lahan curug panglebur gongso mulai dikenal dan semakin banyak pengunjungnya, apalagi di hari libur dan akhir pekan.
Untuk mencapai tempat yang satu inipun tidaklah susah, selain sudah tersedia angkutan umum, kondisi jalanannyapun sudah beraspal mulus serta berkelok-kelok ditambah lagi dengan hawa udaranya yang sejuk, karena memang desa Gondang ini berada di daerah perbukitan, sekaligus masih merupakan kakinya gunung Ungaran. Namun kalau kita ingin lebih santai dalam perjalanan dan tak was-was akan waktu pulangnya nanti, alangkah baiknya kita menggunakan kendaraan pribadi, selain sudah tersedia area untuk parkir di sini jg telah berdiri jg warung mkn walau kecil-kecilan. Selama perjalanan menuju ke Curug Gongso, penulis disuguhi dan di manjakan dengan hamparan sawah yang sedang menghijau,sungai dengan air yang begitu jernih, serta hijau dan rimbunnya pepohonan, sesekali terdengar juga satwa burung yang sedang asyik berkicau, seolah mereka handak menyambut penulis dengan mengatakan “selamat datang ke daerah kami”.
Untuk menuju kemari bukanlah hal yang sulit, ada beberapa rute yang bisa anda lewati. Yang paling mudah adalah jika dari candi gedong songo ambil arah menuju Utara ( Kendal ) kurang lebih 10 KM. Curug ini berada dibawah grojogan Klenting Kuning, dari situ kebawah lagi maka nanti akan ada spanduk di pinggir jalan ( kiri jalan ). Jika anda dari Kendal, ambil arah ke Sumowono dengan melewati jl.Sumowono - Limbangan nanti akan ada spanduk di kanan jalan. Untuk menuju kesini bisa menggunakan mobil dan sepeda motor. Jarak antara lokasi parkir dengan lokasi curug sekitar 300 meter dengan jalan kaki atau sekitar 15 menitlah.
Biasanya Curug Gongso ini ramai dikunjungi pada hari minggu, atau waktu liburan sekolah, selain dari rombongan keluarga,pramuka,klub pencinta alam banyak jg dr kalangan muda-mudi yg memadu kasih di sini,sembari makan dan ngobrol-ngobrol dibawah rindangnya pepohonan besar, kita juga bisa berendam di kubangan air terjun Gongso ini sp puas…( nganti medook…!!!)hehehehehe
Jika anda belum menyambangi tempat yang begitu indah ini, dipastikan akan rugi dan menyesal, karena keindahan panorama alamnya yang begitu menakjubkan, apalagi kalau kita ditemani dengan kekasih tercinta….( hemmm…curug ini serasa milik berdua aja..)
Dari lokasi parkir menuju ke curug panglebur gongso jalanan sudah beraspal halus #Awalnya dan kalau kita lihat disebelah kanan ada pemandangan alam berupa area persawahan, disisi kiri berupa jurang, sedangkan dari belakang akan nampak pemandangan gunung Ungaran yang sangat mempesona. Wah dijamin bakal membuat kita semakin semangat. Setelah beberapa lama melewati jalan beraspal kini saatnya untuk turun ke lokasi curug, siap-siap ya sob. Untuk menuju ke curug ada beberapa anak tangga yang musti harus kita lewati. Saat melewati anak tangga ini nanti kita sudah mendengar suara percikan jatuhnya air. Eits.. jangan buru-buru! soalnya saat mau sampai anak tangganya cukup curam, jadi ati-ati ya sob.
Fasilitas curug panglebur gongso ada :
1. Area parkir yang cukup luas dan teduh ( untuk sepeda motor )
2. Wisata pemandangan air terjun
3. Kantin / warung
4. Toilet ada 2 berada dilokasi parkir dan dibawah dekat air terjun.
5. Mushola ( baru dibangun ) jika ingin Sholat ada masjid di perkampungan dekat pintu masuk.
silakan lihat video curug panglebur gongso:
legenda curug panglebur gongso:
legenda adalah tempat pertapaan Prabu Kombo Karno. Dalam certa pewayangan Prabu Kombokarno adalah adik dari Prabu Rahwono,dalam hidupnya hanya makan dan tidur melulu .Akan tetapi pada waktu perang dengan pasukan kera yang dipimpin oleh kera putih yang bernama Hanoman, karena pasukan Rahwana kalah dan terdesak,disamping senopatinya sudah habis terbunuh ,maka prabu Kumbo Karno dibangunkan paksa oleh Prabu Rahwono sambil di undat undat untuk maju perang menghadapi pasukan kera dari Prabu Ranayana,yang dipimpin oleh kera putih Hanoman. Karena brabu Kumbo Karno merasa tersinggung,maka disanggupinya tugas tersebut dengan terlebih dahulu memuntahkan semua makanan yang telahdiberikan kakaknya tersebut,kemudian dengan berpakaian serba putih berangkatlah ke medan perang.
Karena musuh terlalu banyak akhirnya Prabu Kombo Karno terbunuh dalam peperangan
goa dengan berbagai tujuan,ada yang Cuma ingin melihat keindahan alam didalamnya hanya sekedar menuruti keingintahuannya.tapi banyak pula yang mempunyai beberapa tujuan , seperti mencari berkah dan lainnya.Apabila ingin coba coba dengan membawa sebotol minuman keras sejenis arak, dan dibuka , maka bau merangsang arak tersebut akan memancing arwah Prabu kumbokarno mengeluarkan suara menggelegar ,suara raksasa yang bangun dari tidurnya.
Sebenarnya banyak tempat tempat wisata yang masih perawan dan berkembang pula didalamnya cerita cerita legenda atau mitos , yang apabila dikemas secara apik serta fasilitas transportasi dan pendukung lainnya dibangun oleh pemerintah daerah setempat , maka akan dapat menggerakkan roda perekonomian derah disekitarnya , akhirnya masyarakat akan menikmati hasil dan sejahtera
( cuma dongeng / legenda ,mau percaya silakan tidak juga gak apa apa )
BACA JUGA:
Indonesia memang mempunyai beragam tempat wisata yang indah, Mulai dari jajaran pegunungan, perbukitan, sungai, laut bahkan sampai air terjun. Tidak terhitung berapa banyak tempat yang luar biasa indah di tanah air kita ini. Di Kendal sendiri terdapat banyak sekali wisata alam berupa air terjun atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah curug. Mulai dari yang terkenal seperti curug sewu, semawur, jeglong dan masih banyak lagi yang lainya. Tidak kalah terkenal dengan curug yang lain curug yang satu ini juga menyimpan keunikan dan keindahan sendiri. Apakah itu? mari kita simak pembahasanya bersama-sama
Curug Panglebur Gongso atau juga disebut oleh warga sekitar sebagai Curug Gonso, berada di kaki bukit Gunung Ungaran. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 7 m saja dan di bawahnya terdapat kolam yang dapat digunakan untuk mandi atau berenang. Tak jauh dari curug ini terdapat Air Terjun 7 Bidadari berada
Curug panglebur gongso bukanlah tempat wisata baru loh sob. Keberadaanya sudah diketahui oleh warga sekitar sejak lama. Namun baru akhir-akhir ini mulai dikembangkan menjadi kawasan wisata alam lalu perlahan-lahan curug panglebur gongso mulai dikenal dan semakin banyak pengunjungnya, apalagi di hari libur dan akhir pekan.
Untuk mencapai tempat yang satu inipun tidaklah susah, selain sudah tersedia angkutan umum, kondisi jalanannyapun sudah beraspal mulus serta berkelok-kelok ditambah lagi dengan hawa udaranya yang sejuk, karena memang desa Gondang ini berada di daerah perbukitan, sekaligus masih merupakan kakinya gunung Ungaran. Namun kalau kita ingin lebih santai dalam perjalanan dan tak was-was akan waktu pulangnya nanti, alangkah baiknya kita menggunakan kendaraan pribadi, selain sudah tersedia area untuk parkir di sini jg telah berdiri jg warung mkn walau kecil-kecilan. Selama perjalanan menuju ke Curug Gongso, penulis disuguhi dan di manjakan dengan hamparan sawah yang sedang menghijau,sungai dengan air yang begitu jernih, serta hijau dan rimbunnya pepohonan, sesekali terdengar juga satwa burung yang sedang asyik berkicau, seolah mereka handak menyambut penulis dengan mengatakan “selamat datang ke daerah kami”.
Untuk menuju kemari bukanlah hal yang sulit, ada beberapa rute yang bisa anda lewati. Yang paling mudah adalah jika dari candi gedong songo ambil arah menuju Utara ( Kendal ) kurang lebih 10 KM. Curug ini berada dibawah grojogan Klenting Kuning, dari situ kebawah lagi maka nanti akan ada spanduk di pinggir jalan ( kiri jalan ). Jika anda dari Kendal, ambil arah ke Sumowono dengan melewati jl.Sumowono - Limbangan nanti akan ada spanduk di kanan jalan. Untuk menuju kesini bisa menggunakan mobil dan sepeda motor. Jarak antara lokasi parkir dengan lokasi curug sekitar 300 meter dengan jalan kaki atau sekitar 15 menitlah.
Biasanya Curug Gongso ini ramai dikunjungi pada hari minggu, atau waktu liburan sekolah, selain dari rombongan keluarga,pramuka,klub pencinta alam banyak jg dr kalangan muda-mudi yg memadu kasih di sini,sembari makan dan ngobrol-ngobrol dibawah rindangnya pepohonan besar, kita juga bisa berendam di kubangan air terjun Gongso ini sp puas…( nganti medook…!!!)hehehehehe
Jika anda belum menyambangi tempat yang begitu indah ini, dipastikan akan rugi dan menyesal, karena keindahan panorama alamnya yang begitu menakjubkan, apalagi kalau kita ditemani dengan kekasih tercinta….( hemmm…curug ini serasa milik berdua aja..)
Dari lokasi parkir menuju ke curug panglebur gongso jalanan sudah beraspal halus #Awalnya dan kalau kita lihat disebelah kanan ada pemandangan alam berupa area persawahan, disisi kiri berupa jurang, sedangkan dari belakang akan nampak pemandangan gunung Ungaran yang sangat mempesona. Wah dijamin bakal membuat kita semakin semangat. Setelah beberapa lama melewati jalan beraspal kini saatnya untuk turun ke lokasi curug, siap-siap ya sob. Untuk menuju ke curug ada beberapa anak tangga yang musti harus kita lewati. Saat melewati anak tangga ini nanti kita sudah mendengar suara percikan jatuhnya air. Eits.. jangan buru-buru! soalnya saat mau sampai anak tangganya cukup curam, jadi ati-ati ya sob.
Fasilitas curug panglebur gongso ada :
1. Area parkir yang cukup luas dan teduh ( untuk sepeda motor )
2. Wisata pemandangan air terjun
3. Kantin / warung
4. Toilet ada 2 berada dilokasi parkir dan dibawah dekat air terjun.
5. Mushola ( baru dibangun ) jika ingin Sholat ada masjid di perkampungan dekat pintu masuk.
silakan lihat video curug panglebur gongso:
legenda curug panglebur gongso:
legenda adalah tempat pertapaan Prabu Kombo Karno. Dalam certa pewayangan Prabu Kombokarno adalah adik dari Prabu Rahwono,dalam hidupnya hanya makan dan tidur melulu .Akan tetapi pada waktu perang dengan pasukan kera yang dipimpin oleh kera putih yang bernama Hanoman, karena pasukan Rahwana kalah dan terdesak,disamping senopatinya sudah habis terbunuh ,maka prabu Kumbo Karno dibangunkan paksa oleh Prabu Rahwono sambil di undat undat untuk maju perang menghadapi pasukan kera dari Prabu Ranayana,yang dipimpin oleh kera putih Hanoman. Karena brabu Kumbo Karno merasa tersinggung,maka disanggupinya tugas tersebut dengan terlebih dahulu memuntahkan semua makanan yang telahdiberikan kakaknya tersebut,kemudian dengan berpakaian serba putih berangkatlah ke medan perang.
Karena musuh terlalu banyak akhirnya Prabu Kombo Karno terbunuh dalam peperangan
goa dengan berbagai tujuan,ada yang Cuma ingin melihat keindahan alam didalamnya hanya sekedar menuruti keingintahuannya.tapi banyak pula yang mempunyai beberapa tujuan , seperti mencari berkah dan lainnya.Apabila ingin coba coba dengan membawa sebotol minuman keras sejenis arak, dan dibuka , maka bau merangsang arak tersebut akan memancing arwah Prabu kumbokarno mengeluarkan suara menggelegar ,suara raksasa yang bangun dari tidurnya.
Sebenarnya banyak tempat tempat wisata yang masih perawan dan berkembang pula didalamnya cerita cerita legenda atau mitos , yang apabila dikemas secara apik serta fasilitas transportasi dan pendukung lainnya dibangun oleh pemerintah daerah setempat , maka akan dapat menggerakkan roda perekonomian derah disekitarnya , akhirnya masyarakat akan menikmati hasil dan sejahtera
( cuma dongeng / legenda ,mau percaya silakan tidak juga gak apa apa )
BACA JUGA:
wisata Air Terjun / Curug / grojogan Klenting Kuning Sumowono
wisata Air Terjun / Curug /grojogan Klenting Kuning Sumowono
Negeri kita, Indonesia, memang selalu menawarkan banyak kejutan dari kekayaan alamnya. Siapa yang menyangka kalau jauh di dalam sebuah desa nan permai di kaki Gunung Ungaran, ternyata menyimpan pesona tersembunyi yang belum begitu dikenal oleh khalayak ramai
Curug / Grojogan / Air Terjun Klenting Kuning adalah satu tempat wisata alam yang berupa air terjun dengan dinding tebing berwarna kuning dan air yang jernih.
(semacam pancuran kecil) dan airnya terlihat berwarna kuning. Air berwarna kuning ini merupakan akibat dari refleksi warna tebing grojogan yang memang berwarna kuning tua.
Curug Klenting Kuning ini dengan tekstur tebing bebatuan dengan warna kekuningan, nampaknya sumber air yang mengalir memiliki kandungan belerang yang tinggi. Di area ini juga terdapat 3 lagi air terjun selain Klenting Kuning. Klenting Biru yang paling dekat, tingginya sekitar 4 meter. Ada juga Klenting Hijau, namun masih sedikit tertutup semak belukar.
Meski tersembunyi, curug ini termasuk lengkap fasilitasnya meski sederhana. Terdapat kamar ganti dan toilet, pendopo terbuka untuk beribadah dan juga gubug untuk menikmati pemandangan.
Air terjun klenting kuning ini adalah obyek wisata baru dan dikelola masyarakat sekitar. Ketika kita masuk kita membayar tiket Rp 3.000/ orang. Prasarana di air terjun ini terbilang sederhana, dari tempat parkir kita harus berjalan kaki sejauh +- 600 mtr. Sambil menikmati keindahan gunung Ungaran kita akan merasakan kesejukan udara disini. Air terjun ini terdiri dari 1 air terjun dan kolam utama, dan ada beberapa air terjun dan kolam kecil. Kenapa dinamakan Klenting kuning karena tanah di sekitar air terjun ini berwarna kuning karena efek dari belerang. Bagi yang ingin beristirahat disini kita bisa duduk di beberapa gasebo yang disediakan. ada 3 gasebo terbuat dari bambu, dan 1 gasebo besar.
Bagaimana rute menuju Curug Klenting Kuning ini: Dari arah Salatiga atau Kota Semarang, ambil arah Bandungan, setelah sampai jalan menuju Candi Gedong Songo, terus saja ke arah Temanggung. Setelah sampai terminal Sumowono, ikuti saja jalan menuju Limbangan atau Boja. Setelah Desa Bantir ada Desa Kemawi, dan papan tanda menuju Grojogan Klenting Kuning terlihat di sana
ada sepenggal serita tentang asal usul grojogan klenting kuning :
Pada jaman dahulu yaitu pada jaman keemasan Kerajaan Jenggala-Kediri pada masa pemerintahan Prabu Lembu Amiluhur ada seorang pangeran yang terkenal karena baik budi,kesaktian dan ketampananya. Pangeran tersebut bernama Raden Panji Inu Kertapati atau Raden Panji Asmoro Bangun yang merupakan Putra Mahkota Kerajaan Jenggala-Kediri.Disamping itu Raden Panji ini juga dikenal karena mempunyai seorang istri yang halus budi bahasanya dan cantik jelita yang bernama Dewi Sekartaji atau Dewi Galuh Candra Kirana.Dimana menurut para pujangga kerajaan yang berilmu pasangan ini diramalkan kelak akan menurunkan Raja-raja besar di Tanah Jawa
Menurut pendapat para pujangga tersebut ramalan tersebut bisa terwujud menjadi kenyataan apabila keduanya terlebih dahulu melaksanakan Tapa Ngrame atau melakukan perjalan/ pengembaraan sambil menolong sesama yang tertimpa kesusahan.Niat tersebut oleh Raden Panji Asmoro Bangun diutarakan kepada istri tercintanya,dan Dewi Candra Kiranapun ternyata menyetujui niat mulia sang suami tersebut. Maka mulailah mereka melakukan rangkaian perjalanan ritual melaksanakan pertapaan/semedi dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa kenal lelah dan putus asa.
Sampai pada suatu saat sampailah mereka di Lereng Gunung Ungungran (Sekarang Gunung Ungaran )mereka melakukan pertapaan untuk mensucikan jiwa,pikiran dan hati.Tepatnya disebuah terjunan sungai di kaki gunung tersebut mereka melakukan semedi kepada sang Pencipta.Di tempat yang sunyi inilah keduanya mendapatkan petunjuk lewat Raja Jin Penguasa wilayah Gunung Ngungungran tersebut yang bernama Prabu Kesbamurti dimana mulai saat itu keduanya agar menyamar menjadi rakyat jelata dengan menggunakan nama samaran.Raden Panji Asmoro Bangun disuruh berganti nama menjadi Ande-ande Lumut sedangkan Dewi Galuh Condro Kirana disuruh berganti nama menjadi Rara Klenting Kuning.Selanjutnya lewat petunjuk Raja Jin tersebut agar untuk sementara waktu keduanya berpisah.Raden Panji melanjutkan perjalanan kea rah matahari terbit,sedang Dewi Candra Kirana sebaliknya menuju kea rah matahari terbenam.Setelah beberapa hari berjalan sampailah mereka sesuai petunjuk agar ikut seorang janda yang mereka temui.
Raden Panji Asmoro Bangun yang telah berganti nama menjadi Ande-ande Lumut agar ikut dan tinggal bersama seorang janda tua yang bernama Mbok Rondo Dadapan
sedangkan Dewi Galuh Candra Kirana yang telah berganti nama menjadi Klenting Kuning agar ikut seorang janda galak yang bernama Mbok Rondo Limaran.
Tempat bertapanya Dewi Galuh Candra Kirana ini sekarang dikembangkan menjadi obyek wisata bernama Grojogan Klenting Kuning,Sedangkan tempat semedinya Raden Panji Asmoro Bangun dikenal dengan nama Alas Lumut ( dari kata Ande-ande Lumut ).
Grojogan atau air terjun Klenting Kuning ini mempunyai ciri khas berwarna kuning,da diyakini bagi siapa saja yang mandi di grojogan ini dapat membawa manfaat untuk kesehatan badan,awet muda dan cepat bertemu jodohnya.ya itu cuma legenda,,,,,hehehehe
BACA JUGA:
Negeri kita, Indonesia, memang selalu menawarkan banyak kejutan dari kekayaan alamnya. Siapa yang menyangka kalau jauh di dalam sebuah desa nan permai di kaki Gunung Ungaran, ternyata menyimpan pesona tersembunyi yang belum begitu dikenal oleh khalayak ramai
Curug / Grojogan / Air Terjun Klenting Kuning adalah satu tempat wisata alam yang berupa air terjun dengan dinding tebing berwarna kuning dan air yang jernih.
(semacam pancuran kecil) dan airnya terlihat berwarna kuning. Air berwarna kuning ini merupakan akibat dari refleksi warna tebing grojogan yang memang berwarna kuning tua.
Curug Klenting Kuning ini dengan tekstur tebing bebatuan dengan warna kekuningan, nampaknya sumber air yang mengalir memiliki kandungan belerang yang tinggi. Di area ini juga terdapat 3 lagi air terjun selain Klenting Kuning. Klenting Biru yang paling dekat, tingginya sekitar 4 meter. Ada juga Klenting Hijau, namun masih sedikit tertutup semak belukar.
Meski tersembunyi, curug ini termasuk lengkap fasilitasnya meski sederhana. Terdapat kamar ganti dan toilet, pendopo terbuka untuk beribadah dan juga gubug untuk menikmati pemandangan.
Air terjun klenting kuning ini adalah obyek wisata baru dan dikelola masyarakat sekitar. Ketika kita masuk kita membayar tiket Rp 3.000/ orang. Prasarana di air terjun ini terbilang sederhana, dari tempat parkir kita harus berjalan kaki sejauh +- 600 mtr. Sambil menikmati keindahan gunung Ungaran kita akan merasakan kesejukan udara disini. Air terjun ini terdiri dari 1 air terjun dan kolam utama, dan ada beberapa air terjun dan kolam kecil. Kenapa dinamakan Klenting kuning karena tanah di sekitar air terjun ini berwarna kuning karena efek dari belerang. Bagi yang ingin beristirahat disini kita bisa duduk di beberapa gasebo yang disediakan. ada 3 gasebo terbuat dari bambu, dan 1 gasebo besar.
Bagaimana rute menuju Curug Klenting Kuning ini: Dari arah Salatiga atau Kota Semarang, ambil arah Bandungan, setelah sampai jalan menuju Candi Gedong Songo, terus saja ke arah Temanggung. Setelah sampai terminal Sumowono, ikuti saja jalan menuju Limbangan atau Boja. Setelah Desa Bantir ada Desa Kemawi, dan papan tanda menuju Grojogan Klenting Kuning terlihat di sana
ada sepenggal serita tentang asal usul grojogan klenting kuning :
Pada jaman dahulu yaitu pada jaman keemasan Kerajaan Jenggala-Kediri pada masa pemerintahan Prabu Lembu Amiluhur ada seorang pangeran yang terkenal karena baik budi,kesaktian dan ketampananya. Pangeran tersebut bernama Raden Panji Inu Kertapati atau Raden Panji Asmoro Bangun yang merupakan Putra Mahkota Kerajaan Jenggala-Kediri.Disamping itu Raden Panji ini juga dikenal karena mempunyai seorang istri yang halus budi bahasanya dan cantik jelita yang bernama Dewi Sekartaji atau Dewi Galuh Candra Kirana.Dimana menurut para pujangga kerajaan yang berilmu pasangan ini diramalkan kelak akan menurunkan Raja-raja besar di Tanah Jawa
Menurut pendapat para pujangga tersebut ramalan tersebut bisa terwujud menjadi kenyataan apabila keduanya terlebih dahulu melaksanakan Tapa Ngrame atau melakukan perjalan/ pengembaraan sambil menolong sesama yang tertimpa kesusahan.Niat tersebut oleh Raden Panji Asmoro Bangun diutarakan kepada istri tercintanya,dan Dewi Candra Kiranapun ternyata menyetujui niat mulia sang suami tersebut. Maka mulailah mereka melakukan rangkaian perjalanan ritual melaksanakan pertapaan/semedi dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa kenal lelah dan putus asa.
Sampai pada suatu saat sampailah mereka di Lereng Gunung Ungungran (Sekarang Gunung Ungaran )mereka melakukan pertapaan untuk mensucikan jiwa,pikiran dan hati.Tepatnya disebuah terjunan sungai di kaki gunung tersebut mereka melakukan semedi kepada sang Pencipta.Di tempat yang sunyi inilah keduanya mendapatkan petunjuk lewat Raja Jin Penguasa wilayah Gunung Ngungungran tersebut yang bernama Prabu Kesbamurti dimana mulai saat itu keduanya agar menyamar menjadi rakyat jelata dengan menggunakan nama samaran.Raden Panji Asmoro Bangun disuruh berganti nama menjadi Ande-ande Lumut sedangkan Dewi Galuh Condro Kirana disuruh berganti nama menjadi Rara Klenting Kuning.Selanjutnya lewat petunjuk Raja Jin tersebut agar untuk sementara waktu keduanya berpisah.Raden Panji melanjutkan perjalanan kea rah matahari terbit,sedang Dewi Candra Kirana sebaliknya menuju kea rah matahari terbenam.Setelah beberapa hari berjalan sampailah mereka sesuai petunjuk agar ikut seorang janda yang mereka temui.
Raden Panji Asmoro Bangun yang telah berganti nama menjadi Ande-ande Lumut agar ikut dan tinggal bersama seorang janda tua yang bernama Mbok Rondo Dadapan
sedangkan Dewi Galuh Candra Kirana yang telah berganti nama menjadi Klenting Kuning agar ikut seorang janda galak yang bernama Mbok Rondo Limaran.
Tempat bertapanya Dewi Galuh Candra Kirana ini sekarang dikembangkan menjadi obyek wisata bernama Grojogan Klenting Kuning,Sedangkan tempat semedinya Raden Panji Asmoro Bangun dikenal dengan nama Alas Lumut ( dari kata Ande-ande Lumut ).
Grojogan atau air terjun Klenting Kuning ini mempunyai ciri khas berwarna kuning,da diyakini bagi siapa saja yang mandi di grojogan ini dapat membawa manfaat untuk kesehatan badan,awet muda dan cepat bertemu jodohnya.ya itu cuma legenda,,,,,hehehehe
BACA JUGA:
curug 7 bidadari sumowono ungaran
Curug Tujuh Bidadari merupakan salah satu tempat wisata
air terjun di kabupaten Semarang yang mungkin sangat cocok untuk
dikunjungi sebagai alternatif untuk melepaskan kepenatan di hari libur
kerja.
curug 7 bidadari ini memiliki 3 susun aliran air yang mana masing masing susun ber ketinggian 3 meter yang air nya mengalir di bat batu di muara sungai benteng dan beringin
Apalagi jika Anda sedang berencana mengunjungi tempat wisata di Bandungan, mungkin tempat ini bisa Anda masukkan ke daftar perjalanan wisata Anda, karena Curug Tujuh Bidadari letaknya tak jauh dari Bandungan dan Candi Gedong Songo
menurut cerita masyarakat , konon beberapa bidadari pernah singgah untuk bermandi di air terjun curug bidadari tersebut hingga air terjun tersebut di namai denagn curug 7 bidadari atau air terjun tujuh bidadari
Karena kawasan wisata air terjun curug Tujuh Bidadari ini terletak di lereng gunung Ungaran yang tepatnya di daerah Sumowono, tentunya menjadi salah satu tempat wisata alam yang tidak jauh berbeda denganCurug Semirang, Curug Lawe, Curug Bebowo, Grojogan Klenting Kuning dan lain sebagainya sehingga airnya sangat jernih, segar, dan hawa udaranya juga sangat sejuk karena jauh dari polusi udara dan keramaian kota
di dekat curug 7 bidadari ini terdapat makam pengikut dari pangeran
Diponegoro yang merupakan di anggap sebagai tetua atau sesepuh di desa
tersebut
Wisata air terjun curug Tujuh Bidadari yang terletak di sebelah barat Obyek Wisata New Bandungan Indah ini masih tergolong baru dan alami, dikelilingi pohon-pohon serta dipercantik dengan pemandangan persawahan milik warga setempat.
curug 7 bidadari ini terletak di Terletak di Dusun Keseneng, Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah atau pada titik GPS @-7.1844546,110.2976169
Untuk mencapai lokasi air terjun Curug Tujuh Bidadari sangatlah mudah, hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari kota Semarang dengan menggunakan mobil pribadi tanpa terhalang kemacetan di jalan. Bahkan bisa kurang dari 30 menit jika menggunakan kendaraan bermotor
lokasi air terjun curug 7 bidadari ini bila di tempuh dari kota semarang berjarak sekitar 43,8 Km menuju arah bandungan lurus ke gdong songo dan lurus lagi hingga sampai ke desa keseneng tempat air terjun ini berada
lihat video curug 7 bidadari di bawah ini
Bagi Anda yang ingin menuju lokasi curug Tujuh Bidadari dari kota Semarang, Anda bisa mengikuti jalur Semarang – Solo (tidak melewati tol) hingga menemukan POM Bensin Lemah Abang, dan setelah itu ambil jalur ke kanan untuk menuju kawasan wisata Bandungan.
Setelah sampai di kawasan wisata Bandungan ambil jalur menuju arah Sumowono, sesampainya di pasar atau terminal Sumowono ada pertigaan ambil jalan yang lurus sampai menemukan petunjuk arah menuju curug Tujuh Bidadari yang letaknya di kiri jalan.
bila di tempuh dari kota ambarawa berjarak 19.5 Km menuju arah bandungan lewat jalan tirtomoyo Ambil Jl. Dr. Cipto , Jl. Tirtomoyo , Jl. Sukorini, dan Jl. Raya Sumowono Bandungan ke Jalan Kyai Minak Prakoso di Losari hinggas ke desa keseneng
Bagi Anda yang ingin menuju curug Tujuh Bidadari dari Kendal Anda bisa mengambil jalur Kaliwungu melewati depan Masjid Al Muttaqin Kaliwungu atau pertigaan Sikopek. Setelah sampai pertigaan lampu bangjo Boja ambil jalur ke kiri, kurang lebih 300 meter ada pertigaan lagi dan silahkan ambil jalur ke kanan untuk menuju arah Sumowono sampai menemukan petunjuk arah ke Curug Tujuh Bidadari yang berada di sebelah kanan.
sesampainya di area parkir pengunjung di haruskan jalan kaki menyusuri jalanan batu bata merah untuk menuju ke lokasi air terjun
untuk menemukan hotel atau penginapan , anda bisa kembali ke pasar bandungan , karena di area tersebut banyak di temukan hotel atau villa untuk bermalam
<
BACA JUGA:
curug 7 bidadari ini memiliki 3 susun aliran air yang mana masing masing susun ber ketinggian 3 meter yang air nya mengalir di bat batu di muara sungai benteng dan beringin
Apalagi jika Anda sedang berencana mengunjungi tempat wisata di Bandungan, mungkin tempat ini bisa Anda masukkan ke daftar perjalanan wisata Anda, karena Curug Tujuh Bidadari letaknya tak jauh dari Bandungan dan Candi Gedong Songo
menurut cerita masyarakat , konon beberapa bidadari pernah singgah untuk bermandi di air terjun curug bidadari tersebut hingga air terjun tersebut di namai denagn curug 7 bidadari atau air terjun tujuh bidadari
Karena kawasan wisata air terjun curug Tujuh Bidadari ini terletak di lereng gunung Ungaran yang tepatnya di daerah Sumowono, tentunya menjadi salah satu tempat wisata alam yang tidak jauh berbeda denganCurug Semirang, Curug Lawe, Curug Bebowo, Grojogan Klenting Kuning dan lain sebagainya sehingga airnya sangat jernih, segar, dan hawa udaranya juga sangat sejuk karena jauh dari polusi udara dan keramaian kota
Wisata air terjun curug Tujuh Bidadari yang terletak di sebelah barat Obyek Wisata New Bandungan Indah ini masih tergolong baru dan alami, dikelilingi pohon-pohon serta dipercantik dengan pemandangan persawahan milik warga setempat.
curug 7 bidadari ini terletak di Terletak di Dusun Keseneng, Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah atau pada titik GPS @-7.1844546,110.2976169
Untuk mencapai lokasi air terjun Curug Tujuh Bidadari sangatlah mudah, hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari kota Semarang dengan menggunakan mobil pribadi tanpa terhalang kemacetan di jalan. Bahkan bisa kurang dari 30 menit jika menggunakan kendaraan bermotor
lokasi air terjun curug 7 bidadari ini bila di tempuh dari kota semarang berjarak sekitar 43,8 Km menuju arah bandungan lurus ke gdong songo dan lurus lagi hingga sampai ke desa keseneng tempat air terjun ini berada
lihat video curug 7 bidadari di bawah ini
Bagi Anda yang ingin menuju lokasi curug Tujuh Bidadari dari kota Semarang, Anda bisa mengikuti jalur Semarang – Solo (tidak melewati tol) hingga menemukan POM Bensin Lemah Abang, dan setelah itu ambil jalur ke kanan untuk menuju kawasan wisata Bandungan.
Setelah sampai di kawasan wisata Bandungan ambil jalur menuju arah Sumowono, sesampainya di pasar atau terminal Sumowono ada pertigaan ambil jalan yang lurus sampai menemukan petunjuk arah menuju curug Tujuh Bidadari yang letaknya di kiri jalan.
bila di tempuh dari kota ambarawa berjarak 19.5 Km menuju arah bandungan lewat jalan tirtomoyo Ambil Jl. Dr. Cipto , Jl. Tirtomoyo , Jl. Sukorini, dan Jl. Raya Sumowono Bandungan ke Jalan Kyai Minak Prakoso di Losari hinggas ke desa keseneng
Bagi Anda yang ingin menuju curug Tujuh Bidadari dari Kendal Anda bisa mengambil jalur Kaliwungu melewati depan Masjid Al Muttaqin Kaliwungu atau pertigaan Sikopek. Setelah sampai pertigaan lampu bangjo Boja ambil jalur ke kiri, kurang lebih 300 meter ada pertigaan lagi dan silahkan ambil jalur ke kanan untuk menuju arah Sumowono sampai menemukan petunjuk arah ke Curug Tujuh Bidadari yang berada di sebelah kanan.
sesampainya di area parkir pengunjung di haruskan jalan kaki menyusuri jalanan batu bata merah untuk menuju ke lokasi air terjun
untuk menemukan hotel atau penginapan , anda bisa kembali ke pasar bandungan , karena di area tersebut banyak di temukan hotel atau villa untuk bermalam
<
BACA JUGA:
7 Tempat Wisata di Ambarawa yang Menarik Untuk Dikunjungi
7 Tempat Wisata di Ambarawa yang Menarik Untuk Dikunjungi
Ambarawa adalah sebuah kota yang masuk ke dalam Provinsi Jawa Tengah. Ambarawa yang terkenal dengan wisata budaya yaitu Museum Palagan, juga punya obyek wisata alam yang tak kalah memikat, lho. Berikut uraiannya.
(silakan klik judulnya untuk melihat detail uraiannya)
1 | Kampoeng Rawa (Kampung Rawa)Tempat
wisata Kampung Rawa lokasinya di tepi Jalan Lingkar Ambarawa. Salah
satu yang unik dan menarik dari obyek wisata yang satu ini adalah
bangunan-bangunan yang terdapat di sini semuanya mempunyai atap joglo
dengan sawah dan rawa yang hijau membentang membuat pandangan sejuk. Konsep rumah makan yang ada di sini adalah rumah makan terapung, di mana kita dapat menyantap hidangan dari atas sebuah tempat makan berupa rakit yang bahan pembuatannya dari drum plastik. Kampung Rawa selain memiliki konsep rumah makan yang unik juga dapat membuat pikiran jadi rileks dikarenakan pemandangan sekelilingnya adalah perbukitan hijau dan adanya Danau Rawa Pening nan memikat. |
2 | Rawa Pening Rawa Pening berkaitan erat dengan Ambarawa. Hal ini disebabkan oleh nama Ambarawa yang terdiri dari dua kata yaitu amba yang artinya luas atau lapang dan rawa yang mempunyai arti rawa. Nah, apabila anda berkunjung kemari, untuk menikmati keindahan Rawa Pening anda dapat berkeliling dengan menggunakan perahu. Di area Rawa Pening banyak tumbuh tanaman eceng gondok. Tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk bahan pembuatan cinderamata atau souvenir |
3 | museum palagan ambarawa Tempat wisata di ambarawa berikutnya adalah Museum Palagan Ambarawa dikenal juga dengan sebutan Monumen Palagan Ambarawa. Ini adalah obyek wisata yang namanya sudah terkenal sampai ke luar Kota Ambarawa. Di sini merupakan lokasi terjadinya peperangan atau pertempuran dahsyat ketika melawan Jepang yang berlangsung pada tahun 1945. Di Museum ini dapat kita jumpai beraneka ragam koleksi benda bersejarah khususnya alat transportasi yang berupa kereta api. Alamat : Jalan Mgr. Sugiyopranoto. |
4 | museum kereta api ambarawa Berkunjung ke Kota Ambarawa jika ditempuh dari Semarang memerlukan waktu sekitar 30 menit. Bila ingin merasakan kehidupan pedesaan asli Jawa, sangat tepat berkunjung kemari. Selain itu, ada Museum Kereta Api Indonesia yang bisa kita datangi. Museum ini mempunyai koleksi 21 lokomotif tua dan kereta api peninggalan jaman Belanda. Tiket masuk museum sangat terjangkau, hanya Rp 5.000,- per orang. Jika ingin melihat lokomotif tua, paling asyik ya, keliling naik kereta wisatanya. Tiket kereta wisata pun murah, Rp 10.000,- saja per orang. Alamat : Jalan Stasiun No. 1, Ambarawa. |
5 | gua maria Tempat wisata yang satu ini adalah wisata religi yang ada di Kota Ambarawa untuk umat Nasrani. Memiliki taman yang indah dan di sini anda juga dapat menikmati wisata alam yang membuat tubuh jadi segar kembali. Bagi umat nasrani tempat wisata ini menjadi wajib untuk dikunjungi dalam list liburan. Karena selain beribadah dapat sekaligus berlibur, terlebih jika datang bersama keluarga maupun teman. Anak-anak pun tentunya akan senang karena pemandangan dan taman di sekitar yang indah menjadi nilai tambah wisata gua maria ini. Tempat wisata ini akan sangat ramai sekali saat musim liburan dan hari peringatan bagi umat nasrani. |
6 | pemandian muncul Lokasi Pemandian Muncul apabila ditempuh dari Kota Ambarawa jaraknya kurang lebih 8 km. Ini adalah pemandian alami dengan sumber air yang berasal dari dasar kolam. Fasilitas yang ada di lokasi ini adalah area parkir yang luas, kios souvenir serta oleh-oleh. Pemandian muncul ini memiliki kolam yang cukup luas, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir akan terlalu sesak maupun padat. Tempat wisata di ambarawa yang satu ini akan ramai saat sedang musim liburan, telebih anak-anak yang gemar bermain air. Alamat : Desa Rowo Boni, Kecamatan Banyubiru. |
7 | pasar bunga bandungan Lokasinya kurang lebih 7 km dari Kota Ambarawa yaitu di tepi Gunung Ungaran dengan tinggi 900 meter di atas permukaan air laut. Suasana tempat ini sangat indah dengan udara yang segar membuat anda rileks. Kegiatan menarik yang dapat anda lakukan ketika berkunjung ke obyek wisata yang satu ini adalah horsen tour guna melihat keindahan bunga, sayuran, serta rempah yang ada di perkebunan. Fasilitas yang tersedia di lokasi ini antara lain adalah penginapan, hotel, bungalow, pasar buah, serta pasar tradisional yang menjual beraneka ragam barang dan makanan seperti susu kacang segar dan kue kacang. Berjalan sejauh beberapa kilometer dari lokasi ini ada peternakan dengan bukit-bukit yang bertingkat-tingkat serta dapat anda lihat juga tanaman tembakau. Salah satu tempat produksi utama bunga potong yang ada di Jawa Tengah berada di Bandungan ini. Beberapa jenis bunga yang ada di sini antara lain adalah krisan, lili, gladiol, amarilis, mawar, aster, gerbera, dahlia, tagetes, dan lain sebagainya |
BACA JUGA:
Subscribe to:
Posts (Atom)