Translate

cari tempat wisata

Showing posts with label sulawesi selatan. Show all posts
Showing posts with label sulawesi selatan. Show all posts

wisata Benteng Rotterdam makassar

wisata Benteng Rotterdam makassar
Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam merupak penginggalan sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari Pantai Losari. Sebelumnya nama benteng ini yaitu Benteng Ujungpandang, namun setelah benteng ini jatuh ke Belanda nama tersebut diganti. Benteng ini digunakan untuk menyimpan rempah-rempah rampasan dari Indonesia timur pada zaman Belanda.



Benteng yang sekilas terlihat seperti Penyu ini memiliki 13 bangunan dan 5 menara yang berada di pintu masuk sedangkan 4 menara di setiap sudut benteng. Ada juga Museum La Galigo yaitu berisi koleksi benda dari sisa kerajaaan dahulu serta tempat yang dipercaya sebagi tempat pegasingan Pangeran Diponegoro.


Benteng Fort Rotterdam adalah salah satu benteng yang megah dan menawan yang terdapat di Makasar, Sulawesi Selatan. Pada awalnya, benteng ini disebut sebagai benteng Jumpandang atau Ujung Pandang. Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa, Kesultanan ini pernah Berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibu kota Makassar.

Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, jika dibandingkan dengan benteng lainnnya, Benteng Fort Rotterdam adalah benteng paling megah dan keasliannya masih terpelihara hingga kini.

 Benteng Fort Rotterdam dibangun oleh Raja Gowa ke X yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng pada tahun 1545 M. Pada awalnya bentuk benteng ini adalah segi empat, seperti halnya arsitektur benteng gaya Portugis. Benteng Fort Rotterdam terbuar dari campuran batu dan dan tanah liat yang dibakar hingga kering. Pada tanggal 9 Agustus 1634, Sultan Gowa ke XIV membuat diinding tembok dengan batu padas hitam yang berasal dari daerah Maros. Kemudian, dinding tembok kedua dekat pintu gerbang dibangun pada tanggal 23 Juni 1635.





Salah satu benteng yang pernah dibangun dan masih terawat hingga kini (bahkan Barbara Crossette di New York Times menuliskannya sebagai the best preserved Dutch fort in Asia).
Didalam Benteng Rotterdam dibangunan Museum Negeri La Galigo yang menyimpang peninggalan  dari Tana Toraja. (La Galigo diambil dari sebuah epos yang berjudul I La Galigo. merupakan karya sastra kebanggaan orang Bugis .Nama I La Galigo adalah salah satu tokoh ahli sastra  di kerajaan Luwu dan Wajo pada abad 14 ).
Pangeran Diponegoro, pemimpin perang Jawa tahun 1925-1930, pernah dibuang ke Makassar serta diasingkan selama 26 tahun di Benteng Rotterdam ini


Ada yang mengatakan bahwa benteng ini didirikan oleh Raja Gowa ke 10 pada tahun 1546. beberapa sumber menyebutkan bahwa pada hari bertepatan dengan 9 agustus 1643 atas perintah Sultan Alauddin , Benteng Ujung Pandang mulai di dirikan di sebuah ujung yang bernama ujung pandang. pendapat lain Benteng ini sudah ada jauh sebelumnya . benteng ini di sebut juga Benteng Penyyu karena bentuknya seperti Penyu tampak dari atas.

  Pada tgl 10 Novembar 1634 waktu itu di dalam benteng ini diadakan upacara membasuh panji panji kebesaran Gowa dengan menggunakan darah. Setelah perjanjian Bungaya benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan oleh Speelman di sebut dengan FORT ROTTERDAM. Pada masa Jepang Benteng ini berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah utamnya bahasa dan penelitihan Budaya



Benteng Rotterdam letaknya di pinggir pantai Kota Makassar, berseberang dengan pelabuhan Sukarno-Hatta, serta Pelabuhan penyeberangan ke Pulau Kahyangan, kurang lebih 500 meter kearah selatan terdapat Pantai losari dan Pantai Akarena.
Benteng Somba Opu
K
edudukannya sama dengan Benteng Ujung Pandang. Keduanya merupakan peninggalan sejarah Sulawesi Selatan di masa lalu. Sekarang Benteng Somba Opu masih dalam proses pemugaran kembali dengan dilengkapi museum
Miniatur Sulawesi terletakdi sekitar lokasi benteng Somba Opu. Di tempat ini dibangun berbagai rumah adat tradisional dari semua suku bangsa di Sulawesi Selatan. Setiap rumah adat tersebut dibentuk secara artistik dan unik yang menggambarkan kekhususan filosofi budaya dari tiap-tiap suku bangsa di Sulawesi Selatan serta dapat ditemukan sebuah meriam bernama “Baluwara Agung” sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan KesultananGowa.


Secara arsitekturial, benteng ini berbentukpersegi empat, dengan panjang sekitar 2 kilometer, tinggi 7 hingga 8 meter, dan luasnya sekitar 1.500 hektar. Seluruh bangunan benteng dipagari dengan dinding yang cukup tebal.
Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang).
Tempat ini dijadikan pusat budaya dan sejarah. Di tempat ini pula dipusatkan kegiatan pekan sulawesi selatan yang pelaksanaannya pada bulan oktober setiap tahun
Sejarah Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang  bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa‘risi‘ Kallonna pada tahun 1525. Pada pertengahan abad ke-16 , merupakan benteng utama Kerajaan Gowa, letakanya sangat strategis, beliau memerintahakan agar dindingnya di buat dari tanah liat. Bangunan ini di lanjutkan oleh Sultan Alauddin .

dengan perkembangan pelabuhan Somba Opu yang sangat pesat menimbulkan kekhawatiran serangan dari luar maka benteng ini di tambah ketebalannya dan di perkuat dengan persenjataan, diperkirakan ada sekitar 280 meriam besar dan kecil dalam benteng ini.
Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan  rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan dan terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak 
Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Sejarah Benteng lainnya di Sulawesi Selatan
Benteng Ana Gowa


Di kenal juga dengan Benteng Batayyah,terletak di Kalurahan Bontola,kec Palilangga,kub Gowa.Di dirikan pada abad 17 ,pada masa Sultan Aluddin,Raja Gowa ke 14 .Benteng ini berbentuk segi 4 sama sisi yang panjang tiap tiap sisi kurang lebih dari 400 meter.
Benteng Balanipa
Benteng berlokasi diBalanipa, Sinjai utara. berjarak 220,5 km dari kota makassar. Benteng ini di dirikan oleh salah satu aliansi dari kerajaan Lamatti, Bulo-Bulo dan Tondong yang lasim di sebut kerajaan TELLU LIMPOE. Benteng ini untuk melindungi kerajaan Tellu Limpoe yang rapu pada saat itu karena pertarungan yang sangat hebat antara kerajaan Gowa yang di mulai pada masa pemerintahan Raja Gowa ke 9 Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapparisi Kallongna, dengan kerajaan kerajaan sekitarnya.Fungsi benteng ini dulunya sebagai pusat penumpasaan dan penahanan perampok yang berhasil ditngkap atas pemintaan Kerajaan Bone.

Benteng Baro Boso
Benteng ini belum jelas ke pastian di bangun dan oleh siapa tidak jelas ,di perkirakan pada abad 16. Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin.benteng ini Benteng yang harus di ratakan oleh pada masa perjanjian Bungaya 1667.
Benteng Barombong
Terletak di sebelah selatan benteng Somba Opu. Benteng terkuat yang di miliki Kerajaan Gowa,berbentuk segi 4 ,panjang dan lebarnya lebih dari 1 kilometer.Di lengkapi dengan Meriam.Di bangun pada abad 16 oleh Raja Gowa ke 12, Karaeng Bonto Langksa.
Benteng Galesong


Terletak dekat dengan Benteng Sanrobone di bagian selatan dan Benteng Barombong pada bagian utara. Benteng ini termasuk Benteng yang harus di ratakan oleh perjanjian Bungaya. Benteng ini di dirikan atas Raja Gowa ke 14 .
Benteng Garassi
Benteng ini ada Benteng terkecil ,dari benteng yang lainnya.Yang di buat untuk melindungi Benteng Somba Opu yang terletak di sebalah utara dan Benteng ini termasuk Benteng yang juga harus di rataka oleh perjanjian Bungaya.
Benteng Kale Gowa
Terletak di Sebelah selatan kurang lebih 8 kilometer dari kota makassar,daerah ini di kenal dengan nama Katangka,Kec Bonto Biraeng.Benteng ini tertua dari kerajaan Gowa ke 9 .Benteng ini bermula dari tanah liat. pada masa Tunipallangga ,dinding Benteng di tambah dengan Batu Bata dan beliau Raja Pertama yang tinggal di dalam Benteng tersebut. panjangnya sekitar 3,5 kilometer .

Sayangnya benteng ini juga harus di ratakan atas perjanjian Bungaya ,yang tertinggal dalam Benteng ini cuma Batu pelantikan Raja Raja Gowa Dan Sumur Kerajaan.
Benteng Mariso
Berfungsi sebagai Benteng Pelindung.Dibangun untuk memperkuat Benteng Kerajaan Gowa.Ketika ini VOC sedang giatnya menyebarkan pangaru dan kekuasaanya.Dengan ini ,Sultan Hasanuddin dan Mangkubumi lainya memprakarsai di bangunnya Benteng ini. Di bangun parit yang panjangnya 2,5 kilometer ,mulai dari Binanga-Beru sampai Ujung Tanah.
Benteng Panakkukang
Di dirikan pada masa Sultan Alauddin .Benteng ini di kuasai oleh Belanda pada tanggal 12 juni 1660.Dalam perjanjian Bungaya maka di buat lah ke sepakatan tentang kedudukan benteng ini.

Benteng ini diserahkan kembali pada pihak Gowa pada tanggal 1 Desmber 1660 setelah Sultan Hasanuddin menanda tangani perjanjian tersebut.
Benteng Sanrobone
Benteng ini sudah hancur .Bentuknya seperti buritan perahu yang memanjang dari utara ke selatan.Terbuat dari batu bata dengan ukuran yang tidak menentu.Rata rata ukuran batu batanya 44 cm dan lebar 5,5 cm .Benteng ini pada bagian selatan 334 meter,bagian barat 573 meter dan bagian timur 707 meter.didirikan oleh Raja Gowa ke 9.
Benteng Tallo
Benteng ini di dirikan oleh dan pada tahun berapa tidak di ketahui,namun ada yang berpendapat yang membagun benteng ini adalah Raja Tallo pertama yaitu Karaeng Lowe ri sero.dan bangunannya di lanjutkan oleh Sultan Alauddin dengan mengunakan batu bata.Benteng ini mempunyai fungsi ganda yaitu selain menjadi istana (pusat pemerintahan kerajaan tallo ) juga sebagai Benteng pertahanan kerajaan Gowa pada abad


Benteng ini 1000 meter.Berbentuk segiempat dan oleh masayarakat setempat menyebutnya MACCINI SOMBALA .masih bisa di lihat garis benteng atau dinding Benteng yang terletak di pesisir pantai Tallo.
Benteng Ujung Tanah
Benteng ini di buat pada masa Raja Gowa ke 12 .ketika itu di buat dari tanah lihat dan oleh Sultan Alauddin membuatnya menjadi bata.Pada masa Sultan Hasanuddin Benteng ini di perkuat lagi ,berfungsi sebagai benteng pelindungan Benteng Somba Opu.benteng ini pun hancur sesuai dengan perjanjian Bungaya 1669



BACA JUGA:





wisata malino di makasar

wisata malino di makasar
Setelah membahas pantai yang terletak datarn rendah, selanjutnya akan dibahas objek wisata pada dataran tinggi yang menyajikan aroma pegunungan. Malino berada pada ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut yang terletak 90 km dari pusat kota. Suhu rata-rata udara di daerah ini antara 10 – 26 derajat Celcius.


Anda dapat menikmati keindahan di tempat ini, yakni lembah biru dan bunker peninggalan Jepang serta kebun teh. Masih dalam keindahan mata anda akan dimanjakan oleh Air Terjun Takapala dan Air Terjun Seribu Tangga.

Malino adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah yang terletak 90 km dari Kota Makassar ke arah selatan ini merupakan salah satu objek wisata alam yang mempunyai daya tarik luar biasa.

Di kawasan wisata Malino sendiri, terdapat hutan wisata, berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di antara bukit dan lembah. Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan dan lembah yang indah bak lukisan alam, akan mengantarkan Anda ke kota Malino. Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman penjajahan Belanda.



Malino memiliki gunung-gunung yang sangat kaya dengan pemandangan batu gamping dan pinus. Berbagai jenis tanaman tropis yang indah,tumbuh dan berkembang di kota yang dingin ini. Selain itu, Malino pun menghasilkan buah-buahan dan sayuran khas yang tumbuh di lereng gunung Bawakaraeng. Sebagian masyarakat Sulawesi Selatan masih mengkulturkan gunung itu sebagai tempat suci dan keramat. Suhu di kota Malino ini mulai dari 10°C sampai 26°C. dan ketika musim hujan, berhati hati sedang berkendara karena, kota ini sering berkabut dan jarak pandangnya 100meter saja.

Perjalanan dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 2 jam. Wisata air terjun seribu tangga, air terjun Takapala, Kebun Teh Nittoh, Lembah Biru, Bungker Peninggalan Jepang dan Gunung Bawakaraeng menjadi ciri khas kota Malino. Oleh-oleh khas daerah ini adalah buah Markisa ,dodol ketan, Tenteng Malino, apel, wajik, dll. Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah Sulawesi Selatan



 Makassar adalah salah satu kota besar di kawasan Indonesia Timur yang sering menjadi destinasi wisata. Sebagai salah satu kota besar, segala fasilitas wisata seperti hotel, tempat hiburan, kafe, dan kuliner, semua tersedia di sini. Kota yang terkenal dengan Pantai Losari ini memiliki banyak sekali tempat wisata andalan di sekitarnya, mulai dari pantai, taman laut, wisata sejarah, bahkan tempat-tempat cantik di dataran tinggi, salah satunya adalah Malino Highlands yang berlokasi tidak terlalu jauh dari kota Makassar.


Dulunya, sebelum berubah nama menjadi Malino Highlands, tempat ini merupakan lahan perkebunan teh seluas 900 hektar dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut. Melihat lokasi yang menjanjikan sebagai tempat wisata, akhirnya tempat ini disulap menjadi lokasi wisata yang lebih indah, nyaman, dan dapat dinikmati semua kalangan.



 elama perjalanan menuju Malino Highlands, Anda akan disuguhi oleh pemandangan jajaran pohon pinus yang terbentang di antara bukit dan lembah. Beragam tanaman tropis tumbuh di sini sehingga membentuk pemandangan hijau nan indah. Saat musim hujan, suhu udara di sini sangat dingin, bisa mencapai 10 derajat Celsius, dan tidak jarang diselimuti kabut. Saat berkendara, cobalah untuk mematikan AC Anda, kemudian bukalah jendela mobil. Rasakan sensasi AC alami Malino yang sejuk lengkap dengan udara yang sangat segar.

 1.MALINO HIGHLANDS


Malino Highlands hadir sebagai sebuah kawasan wisata termegah dan digadang menjadi Landmark Dunia. Kehadirannya akan memberikan  kesan akan pesona alam hijau nan menawan bagi para pengunjungnya.



Wisata Malino adalah salah satu potensi alam Sulawesi Selatan yang begitu menakjubkan nan mempesona. Berbagai pemandangan menarik yang dapat dinikmati di bumi Malino. Mulai dari potensi alam nan hijau, kokohnya air terjun yang memberikan percikan kesejukan, buah-buahan yang segar dan masih banyak lagi. Salah satu Kawasan wisata termegah dan terbesar, yakni Malino Highlands berada di kawasan kebun teh di Patappang, Kecamatan Tinggi Moncong, Malino Kabupaten Gowa

Sulawesi Selatan. Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang digadang akan menjadi Landmark Dunia, merah yang ada di dalamnya juga terdapat berbagai macam tanaman buah lainnya seperti buah lengkeng, jeruk purut, rambutan, sayur-sayuran dan berbagai macam jenis tanaman dan sayuran lainnya.



Jarak Tempuh
Menuju lokasi wisata ini sangat mudah karena lokasinya yang begitu strategis sehingga dapat dijangkau oleh sejumlah jenis kendaraan, baik itu roda dua dan roda empat. Untuk tiba di lokasi ini Anda akan menempuhnya sekitar 2,5 jam perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 80 kilometer dari kota Makassar. Sebelum tiba di lokasi Malino Highlands, terlebih dahulu Anda akan menikmati berbagai pemandangan alam yang tentunya ikut menambah kenyamanan perjalanan Anda. Dalam perjalanan,  Anda akan menyaksikan hamparan sawah, Bendungan Bili-Bili, aliran Sungai Jene’berang, gunung-gunung yang menjulang tinggi, pepohonan yang melambai-lambai dan eksotika alam lainnya.

Biaya Masuk
Untuk menikmati panorama serba hijau di Malino Highlands, pengunjung harus membayar Rp 50 ribu per orang sebagai tarif masuk kawasan kebun teh. Kebun teh Malino ini memang disulap menjadi kawasan tempat wisata untuk kalangan menengah ke atas. Lihat saja tarif kamar termurah yang ditawarkan Rp. 1,75 juta per malam, kamar president suite Rp. 7,5 juta per malam, dan vila eksklusif Rp. 10 juta per malam. Seluruh fasilitas yang akan Anda gunakan bergaya arsitektur Jepang. Para pelayan yang akan melayani Anda juga semuanya berkostum ala Negeri Sakura.



Keistimewaan Malino Highlands
Berada di lokasi dataran tinggi Sulsel, Malino Highlands dapat memuaskan para pengunjungnya baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. Segala fasilitas yang ada dirancang khusus secara terinci dan menawan menambah kesan yang tak akan terlupakan. Di atas tanah seluas 900 hektar, sejauh mata memandang terbentang lahan hijau taman asri yang merupakan bagian ter-indah dari kawasan Malino Highlands.

Diperbukitan yang luas terhampar perkebunan teh hijau yang subur dan terawat. Diselingi gemercik suara air terjun semakin menambah kesan nyaman dengan udara yang sejuk nan segar. Keelokan alam nan hijau yang terbentang luas menjadikan para pengunjungnya melupakan kepenetana rutinitas sehari-hari.



Lokasi wisata alam ini juga menawarkan beberapa permainan aktifitas di luar ruangan (outdoor activities) antara lain paralayang, menunggang kuda, bungee jumping, trampolines, cross country running, bersepeda, kegiatan festival layang-layang dan masih banyak alinnya. Selain itu, di area kebun teh tersebut juga rencanaya akan dibangun berbagai  fasilitas yang dapat dinikmati keluarga seperti kebun binatang mini dengan berbagai koleksi binatang diantaranya burung kasuari dan kuskus. Untuk menambah kelengkapan fasilitasnya, di lokasi tersebut akan ada 200 resort dalam kawasan kebun teh, 400 villa di tengah hutan yang dilengkapi ruang serbaguna berkapasitas 2.000 orang, restoran Jepang, monorail, cable car, jalur tracking, tempat outbond, taman satwa, serta dispakan teropong untuk melihat benda-benda angkasa.



Tidak jauh dari lokasi Malino Highlands, pengunjung dapat menikmati dua air terjun. Untuk sampai ke air terjun tersebut pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar 600-800 meter. Sepanjang perjalanan menuju air terjun, pengunjung kembali disuguhi pemandangan alam yang hijau nan elok menawan.





2.AIR TERJUN TAKAPALA







Siapa bilang berkunjung ke Pulau Sulawesi tidak bisa merasakan hawa yang dingin nan segar? Jika sedang berada di wilayah Sulawesi Selatan, sempatkanlah waktu Anda untuk mengunjungi kawasan Malino. Kawasan Malino ini merupakan “Puncak”-nya Sulawesi Selatan. Seperti Puncak Bogor, Puncak Malino adalah kawasan yang memiliki suasana yang dingin nan sejuk. Kawasan ini juga ramai dikunjungi saat akhir pekan, ketika ingin melepaskan kepenatan dan menghirup udara segar.
Tak hanya itu, di kawasan Malino ini Anda juga bisa mengunjungi obyek wisata alam Air Terjun Takapala. Sehingga Anda bisa menikmati kesegaran suasana Malino sekaligus menikmati keindahan air terjun di ketinggian ini. Setelah puas bermain dengan dinginnya air terjun, Anda bisa menyisir wisata lain yang ada di kawasan Malino.





Objek Wisata

Berada di ketinggian sekitar 900-1.500 Mdpl, kawasan Malino merupakan tempat favorit untuk melewati akhir pekan. Di ketinggian ini, kawasan Malino memiliki suasana yang sejuk nan segar. Berada di kaki Gunung Bawakaraeng, selain udaranya yang sejuk kawasan Malino juga memiliki banyak tempat wisata. Oleh karena itu Malino sangat tepat untuk mengabiskan waktu di akhir pekan. Pemandangan di kawasan puncak Sulawesi Selatan ini juga berbeda dengan pemandangan Pulau Sulawesi pada umumnya. Selain rerimbunan pepohonan dan hutan yang menyelimuti perbukitan, Anda juga akan menemui pemandangan pedesaan yang masih asri. Di kawasan ini Anda bisa mengunjungi Perkebunan Teh Nittoh, Hutan Wisata, Bunker Peninggalan Jepang, serta tempat pemandian Lembah Biru.
Menuju ke arah Gunung Bawakaraeng, Anda juga bisa mengunjungi wisata alam Air Terjun Takapala. Di sela-sela perbukitan daratan tinggi dan rerimbunan hutan, Air Terjun Takapala terbilang indah dan cukup megah. Karena selain pemandangan disekitarnya yang segar alami,

Air Terjun Takapala memiliki tinggi sekitar 100 meter dengan debit air yang cukup besar. Dengan ketinggian tersebut, di bagian dasar air terjun terbentuk kabut sejauh 20 Meter. Tak jarang Anda bisa melihat pelangi di bagian dasar air terjun.
Di bagian dasar air terjun Anda bisa bermain air, namun disarankan agar Anda berhati-hati. Karena tekanan air yang cukup kuat, terutama di Musim Penghujan. Di area ini, air terjun ditampung oleh kolam kecil. Disitu juga terdapat bebatuan vulkanik dengan ukuran yang cukup besar. Melihat ke atas ke arah tebing sebelah kiri, Anda akan menemui tebing dengan corak yang unik. Corak yang mirip dengan tebing Batu Dinding kilo Tiga.
Acara berbasah-basah ria Anda akan lebih seru dengan mengunjungi gua yang ada di dasar air tejun. Gua ini sangat pendek, namun berada di balik tirai air terjun. Memberikan sensasi tersendiri untuk Anda yang gemar bermain air.

Tentu saja untuk sampai ke gua ini, Anda harus basah dan menyeberangi kolam kecil tersebut. Tempat ini sangat cocok untuk berfoto-foto.
Selepas berbasah-basah ria dan menikmati kesegaran Air Terjun Takapala, Anda bisa mencicipi segelas teh hangat atau kopi di warung pinggir sungai. Sembari menikmati pemandangan yang indah nan sejuk, serta kemegahan Air Terjun Takapala dengan ditemani sepiring pisang goreng yang masih hangat.

Lokasi

Air Terjun Takapala dan Kawasan Malino terletak di Kecamatan Tinggi-moncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Akses

Kawasan Malino berada sekitar 90 Km sebelah Tenggara Kota Makassar. Dari Kota Makassar, akses untuk menuju ke Kawasan Malino relatif cukup mudah. Dengan lama perjalanan sekitar 1,5 sampai 2 jam. Sedangkan Air Terjun Takapala masih berada dalam Kawasan Malino.

Fasilitas dan Akomodasi

Bagi Anda yang ingin berlama-lama di Kawasan Malino, sudah banyak tersedia penginapan dan homestay dengan harga yang bervariatif.

Warung-warung makan juga sudah banyak tersedia. Jangan khawatir pulang dengan tangan kosong, karena di kawasan ini juga mudah ditemui pedagang-pedagang yang menjual makanan untuk oleh-oleh seperti Buah Markisa, Apel, dodol Ketan, Tenteng Malino, Wajik, dan lain sebagainya.
Indeks istilah umum: air terjun takapala, gambar objek wisata malino di makassar, WISATA ALAM MALINO, tempat wisata di malino.


3.HUTAN PINUS MALINO
TWA. MALINO
Hutan Malino

Malino merupakan kawasan wisata yang memiliki panorama alam yang sangat menakjubkan. Kawasan ini berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut terdapat Hutan Wisata Malino atau lebih dikenal dengan sebutan Hutan Pinus, karena terdapat banyak deretan pohon pinus yang tumbuh subur, kokoh, dan rindang. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat tumbuhan peninggalan Belanda yang terbilang langka, seperti tumbuhan edelweiss dan pohon turi yang bunganya berwarna orange, serta jenis bunga masamba yang berubah warna setiap bulan.


Disekitar kawasan wisata ini terdapat juga perkebunan markisa yang menghasilkan minuman khas Kota Malino, yaitu jus markisa dan beberapa tempat wisata lainnya, seperti, Air Terjun Takapala yang terletak di Bulutana, air Terjun Lembanna yang berada sekitar 8 km dari Kota Malino, Pemandian Lembah Biru, Perkebunan The di daerah Pattapan, dan Tanaman Holtikultura di daerah Karenpia.
Kawasan wisata ini terletak di sebelah selatan Kota Makassar, tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, sekitar 70 km dari Kota Sungguminasa (Gowa) atau 90 km dari Kota Makassar.

4.WISATA LAINNYA

Kota Kembang Malino

Kecamatan Tinggi Moncong beribukota Malino, Malino dikenal sekarang ini sebagai tempat peristirahatan atau tempat wisata. Sebelum muncul nama Malino, dulu rakyat setempat mengenalnya deengan nama kampung ‘Lapparak’.

Laparrak dalam bahasa Makassar berarti datar, yang berarti pula hanya di tempat itulah yang merupakan daerah datar di puncak Gunung Bawakaraeng. Malino dan Laparrak berada pada ketinggian antara 980-1.050 meter di atas permukaan laut.

View : Selamat datang di Kota Malino
Kota Malino baru dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan Belanda, lebih-lebih setelah Gubernur Caron pada tahun 1927 memerintah di “Celebes on Onderhorighodon” telah menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah dan siapa saja dari pemerintah warga kota Makassar (Ujung Pandang) sanggup dan suka membangun bungalow atau villa di tempat sejuk itu.
Sebelum memasuki kota Malino, terdapat sebuah tembok prasasti di pinggir jalan dengan tulisan: MALINO 1927. Tulisan tersebut cukup jelas dan seketika itu pula dapat dibaca setiap orang yang melintas di daerah itu.


Malino 1927 bukan berarti Malino baru dikuasai Belanda pada tahun itu. Jauh sebelumnya, Belanda sudah berkuasa di wilayah Kerajaan Gowa, terutama setelah pasca Perjanjian Bungaya 18 November 1667.


View : Malino 1927
Sejak zaman kerajaan, Malino atau Laparrak hanya terdiri dari hutan belantara, di dalam wilayahnya terdapat beberapa anak sungai yang semuanya bermuara pada Sungai Jeneberang.
Ada tempat wisata yang sejuk di Buluttana, seperti air terjun, juga dibangun tiga rumah adat, yakni rumah adat Balla Jambua, Balla Tinggia dan Balla Lompoa. Di tempat itu kondisi hawanya dingin dan sejuk dan sering dijadikan sebagai tempat wisata.


View : Taman Wisata Alam Malino (TWA)
Kecamatan ini bayak memili tempat wisata, karena kecamatan ini merupakan daerah Taman Wisata Alam (TWA) Malino yang ditetapkan oleh kehutanan, adapun tempat-tempat wisatanya yaitu:


1. Hutan Pinus

2. Kebun Teh
3. Air terjun Takapala
4. Air terjun Parang Bugisi
5. Air terjun Lembanna


6. Air terjun Malino (S. Malino)
7. Air terjun Biroro

8. Permandian lembah Biru
9. Balla Lompoa di Bulutana
10. Goa Japan
Selain itu ada fasilitas :



1. Hotel dan Villa untuk menginap
2. Pasar Malino untuk berbelanja sovenir dan ole’2


BACA JUGA:





wisata pantai losari di makasar

wisata pantai losari di makasar


Jika anda pergi ke Makassar, rasanya belum lengkap kalau tidak berjalan-jalan di Pantai Losari yang terkenal. Taukah anda, pantai ini tidak mempunyai pasir. Disitulah akan banyak beton di mana-mana. Namun jangan berpikiran, bahwa pantai yang tidak ada pasirnya akan tidak menarik. Ada beberapa hal lain di pantai ini yang tentunya sanagt menakjubkan.


Tempat yang ramai dikunjungi terutama akhir pekan menyajikan berbagai hal yang dapat anda lakukan. Misalnya naik sepeda air atau banana boat, berlayar menggunakan perahu, memancing dan lain sebgainya. Anda juga dapat menikmati wisata kulinernya, yakni coto, sop konro, pisang epe dan es pallu butung. Alangkah indahnya jika menyantap kuliner sambil menunggu matahari terbenam.

Pantai Losari yang terkenal dengan matahari tenggelamnya ini dulunya dijuluki sebagai pantai dengan meja dan warung terpanjang di dunia. Kenapa dijuluki sebagai pantai dengan meja dan warung terpanjang di dunia? Di sepanjang Pantai ini dulunya terdapat warung-warung tenda yang menyambung satu sama lainnya sepanjang kurang lebih 1 KM. Selain menjajakan berbagai macam hidangan laut di malam hari, warung-warung tersebut juga menjajakan berbagai macam makanan khas Makassar, yang paling terkenal adalah pisang epe. Pisang epe adalah pisang yang dibakar, kemudian dipipihkan dan diberi air gula merah, sangat nikmat bila dimakan pada saat masih hangat. Saat ini, warung-warung tersebut telah dipindahkan, tidak lagi di sepanjang Pantai Losari melainkan berada di sekitar Pantai Losari, tepatnya di depan rumah Walikota Makassar.



Pantai Losari yang terletak tepat di jantung Kota Makassar, yaitu di Jalan Penghibur, yang terletak di sebelah barat kota Makassar, Sulawesi Selatan. ini menyimpan keindahan matahari terbenam yang membuai mata. Di Pantai Losari Anda akan disajikan pemandangan alam yang digabungkan dengan wisata kuliner khas Kota Makassar. Berbagai kuliner lezat tersedia bagi Anda penggemar kuliner khas. Salah satunya yang digemari adalah pisang epe. Pisang yang dibakar kemudian dipipihkan dan diberi campuran air gula merah. Hmm, lezat. Cocok untuk menghangatkan badan.

 Pantai Losari paling ramai dikunjungi oleh muda-mudi yang berkumpul pada jam 3 sore sampai dengan jam 9 malam. Biasanya mereka kumpul-kumpul sambil menunggu dan menikmati keindahan matahari tenggelam Pantai Losari, kemudian berlanjut ke warung hidangan laut yang enak dan murah. Selain dapat menikmati keindahan pantai, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas internet di sepanjang Pantai Losari. Ini merupakan salah satu keunikan dari Pantai Losari, sebuah pantai yang mempunyai fasilitas hotspot internet gratis.



Pantai ini memiliki keunikan dan keistimewaan yang sangat mempesona. Salah satu keunikan Pantai Losari adalah para pengunjung dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama. Keistimewaan obyek wisata ini adalah para pengunjung dapat menikmati indahnya deburan ombak yang memecah tanggul pantai dan kesejukan “angingmamiri” yang bertiup sepoi-sepoi, sambil menyaksikan detik-detik terbenamnya matahari secara utuh di balik cakrawala, yaitu mulai dari perubahan warna hingga pergeseran posisinya sampai benar-benar hilang dari pandangan. Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam makanan laut yang masih segar.

Pantai Losari juga sering kali dimanfaatkan sebagai tempat untuk berolahraga. Banyak sekali orang yang datang ke Pantai Losari untuk lari pagi karena udara yang sejuk dan angin yang sepoi-sepoi. Pantai Losari adalah tempat wisata alam yang jarang ditemui di kota lain, karena jarang sekali ada tempat wisata alam di tengah kota seperti di Pantai Losari.




Waktu paling ideal mengunjungi pantai Losari adalah sore hari antara jam 15.00 hingga jam 21.00. Banyak yang datang kemari untuk duduk duduk menikmati pantai yang bersih atau makan diwarung warung yang telah direlokasi oleh Pemda setempat (diujung paling selatan pantai). Tua muda akan datang kemari menikmati matahari terbenam di sini sambil membeli makanan dari pedagang. Udara bersih dan angin bertiup tanpa henti, matahari yang merah keemasan menyapu wajah manusia yang duduk di bibir pantai.
Posisi pantai Losari sangat strategis dan menjadi bagian yang menyatu dengan suasana kota Makasar yang membentang sejauh kurang lebih 4 km. Pantai ini langsung dapat diakses dengan jalan utama protokol utama. Diseberang jalan bertumbuhan hotel dengan berbagai kelas. Sebut saja beberapa nama hotel yang lokasinya amat dekat dengan bibir pantai al: Hotel MGM, Hotel Losari Beach, Hotel Quality, Hotel Aryadutta, dan Hotel Aston. Untuk mid-budget traveller, bisa pilih Hotel Losari Beach, atau agak masuk sedikit kedalam jalan Joseph Latumahina, ada hotel kecil yang nyaman yakni Hotel Kenari.




Pantai Losari tidak mempunyai pasir seperti di pantai-pantai lain, sehingga anda tidak dapat bermain pasir di pantai ini. Selain itu anda juga tidak boleh berenang di sini karena airnya sangat dalam sehingga berbahaya untuk kegiatan renang. Sebagai gantinya, di pantai ini terdapat wahana permainan air seperti perahu, sepeda air, dan banana boat. Walaupun tidak memiliki pasir, di sepanjang pantai ini dibuat tanggul beton untuk menahan ombak, di tanggul beton inilah biasanya banyak orang yang memancing ikan.
Di kawasan pantai ini juga terdapat sebuah masjid yang unik dan menarik. Masjid yang memiliki 2 menara dan 2 kubah ini sangat unik karena merupakan sebuah masjid terapung. Masjid bernama Masjid Amirul Mukminin yang mampu menampung sekitar 400 jamaah ini dipancang di atas lautan Pantai Losari.



ntuk menuju ke pantai Losari sangatlah mudah. Bila anda dari Bandar Udara Hasanuddin, maka hanya membutuhkan waktu 45 menit dengan mengendarai kendaraan bermotor, dan bila dari pelabuhan Soekarno-Hatta membutuhkan waktu 20 menit
BACA JUGA: